Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Stok Bensin AS Merosot, Harga Minyak Dunia Meroket

BISNIS.COM, NEWYORK -- Harga minyak New York naik lebih dari dua dolar AS pada Rabu (Kamis, 25/4/2013, pagi WIB), menyusul penurunan tak terduga stok bensin AS dan spekulasi Bank Sentral Eropa akan segera menurunkan suku bunganya. Minyak mentah light

BISNIS.COM, NEWYORK -- Harga minyak New York naik lebih dari dua dolar AS pada Rabu (Kamis, 25/4/2013, pagi WIB), menyusul penurunan tak terduga stok bensin AS dan spekulasi Bank Sentral Eropa akan segera menurunkan suku bunganya.

Minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juni melonjak 2,25 dolar AS di New York Mercantile Exchange menjadi menetap di 91,43 dolar AS per barel, tingkat tertinggi sejak 11 April.

Di London, minyak mentah Brent untuk pengiriman Juni naik 1,42 dolar AS menjadi 101,73 dolar AS per barel.

Pasar AS bereaksi keras terhadap "penurunan besar dalam persediaan bensin yang adalah sedikit kejutan," kata Michael Lynch dari Strategic Energy and Economic Research.

Persediaan bensin turun 3,9 juta barel, hampir 10 kali lebih banyak daripada perkiraan para analis yang disurvei oleh Dow Jones Newswires.

"Mungkin itu bersifat sementara," kata Lynch tentang persediaan bensin.

"Ada sejumlah masalah kilang di Pesisir Teluk, yang menjelaskan sebagian besar itu. Kita mungkin akan melihatnya kembali minggu berikutnya." Pemanfaatan kilang AS turun menjadi 83,5 persen dibandingkan dengan 86,3 persen pada minggu sebelumnya.

Kenaikan berminggu-minggu dalam persediaan minyak mentah, yang pada 900.000 barel kurang dari yang diproyeksikan para analis sebesar 1,2 juta barel, lebih lanjut mendukung kenaikan harga.

Minyak juga diperkuat oleh spekulasi bahwa Bank Sentral Eropa (ECB) bisa menjadi bank sentral utama berikutnya yang melakukan penurunan suku bunga.

"Banyak orang berpikir bahwa kondisinya telah cukup melambat sehingga mereka akan memangkas suku bunga di Eropa, sementara bank-bank sentral dunia akan terus memompa likuiditas ke dalam pasar keuangan" kata Gene McGillian, pialang dan analis di Tradition Energy.  (Antara/AFP/dot)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Sumber : Newswire
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper