BISNIS.COM, JAKARTA—Pertumbuhan laba perbankan China melambat dan kredit macet melonjak pada 2012 seiring dengan pertumbuhan terendah dalam 13 tahun terakhir yang dibukukan oleh negara dengan perekonomian terbesar kedua di dunia itu.
Komisi Regulasi Perbankan China (CBRC) melalui laporan tahunan yang disampaikan pada Rabu (24/4/2013) melaporkan total laba bank-bank di China tumbuh 20% menjadi 1,5 triliun yuan atau US$243 miliar pada tahun lalu, lebih rendah dari pertumbuhan pada 2011 yakni 39%.
Bank-bank yang dimaksud mencakup baik bank policy dan bank komersil maupun baik bank lokal dan bank asing. Pengendalian suku bunga dan pembatasan operasional bank-bank asing oleh pemerintah telah menopang laba bank badan usaha milik negara (BUMN) pada 2012.
Industrial & Commercial Bank of China Ltd., bank dengan nilai pasar terbesar di China, dan bank-bank pesaing lokal akan melaporkan kinerja keuangan pada kuartal I/2013 pada pekan ini.
Pada tahun ini, CBRC menyatakan dalam laporan tersebut akan mewaspadai lonjakan gagal bayar dan risiko lainnya yang berkaitan dengan pemberian pinjaman di luar sistem perbankan atau yang biasa dikenal dengan shadow banking.
Regulator perbankan ini akan melanjutkan pembatasan pinjaman untuk pembelian kendaraan pemerintah lokal dan industri real estat. China hanya mencatatkan pertumbuhan ekonomi sebesar 7,8%.
Kredit macet dalam industri perbankan China dilaporkan naik menjadi 1,07 triliun yuan pada 2012 dari 1,05 triliun yuan pada 2011. CRBC melaporkan kredit macet mencapai 1,6% dari total pinjaman perbankan di China pada 2012.
CRBC mengungkapkan laba bank asing yang beroperasi di China turun 2,4% pada tahun lalu menjadi 16,3 miliar yuan. Bank asing berkontribusi kurang dari 2% dari total aset perbankan di Negeri Tirai Bambu.
Bank-bank multinasional menjalankan 412 cabang di China per Desember 2012. Jumlah tersebut sangat sedikit bila dibandingkan dengan total cabang yang dioperasikan oleh empat bank lokal terbesar di China yakni 65.000 per akhir 2011.
