Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BANJIR DEMAK: 7.000 Warga Terpaksa Mengungsi

BISNIS.COM, DEMAK--Banjir yang kembali melanda Kabupaten Demak, Jawa Tengah, sejak Sabtu (20/4) malam, memaksa 7.000 warga setempat kembali mengungsi ke sejumlah tempat pengungsian di daerah setempat.Menurut Camat Mijen Sugiyarto, di Demak, Minggu (21/4/2013),

BISNIS.COM, DEMAK--Banjir yang kembali melanda Kabupaten Demak, Jawa Tengah, sejak Sabtu (20/4) malam, memaksa 7.000 warga setempat kembali mengungsi ke sejumlah tempat pengungsian di daerah setempat.

Menurut Camat Mijen Sugiyarto, di Demak, Minggu (21/4/2013), ribuan warga yang mengungsi berasal dari tiga desa di Kecamatan Mijen, Kabupaten Demak, menyusul kembali jebolnya tanggul kanan Sungai Wulan pada Sabtu (20/4) sekitar pukul 19.00 WIB.

Ketiga desa tersebut, yakni Desa Mijen, Jleper, dan Ngelo Kulon.

Tempat pengungsian sementara, katanya, tersedia di beberapa lokasi, yakni di tanggul Sungai Wulan, MI Al Islam Mijen, MI di Desa Jleper, Balai Desa Pecuk dan SD setempat, ruko di Desa Jleper, dan Kantor Pengairan di Desa Mijen.

Khusus untuk pengungsi yang menempati tanggul di Dukuh Ngelo, Desa Mijen, katanya, tercatat sebanyak 400-an pengungsi.

Sedangkan dapur umum, sudah dipersiapkan di lokasi yang dinilai lebih strategis, yakni di halaman SD Pecuk.

Berdasarkan pengamatan, ketinggian genangan banjir saat ini lebih rendah dibanding ketinggian genangan banjir yang terjadi pada Selasa (9/4) dengan akibat yang sama, yakni jebolnya tanggul kanan Sungai Wulan di Desa Mijen.

Salah seorang pengungsi di Desa Jleper, Supandi mengakui, mendapat peringatan untuk segera mengungsi sejak Jumat (19/4), namun banjir tidak terjadi, sehingga harus pulang kembali ke rumah bersama warga lainnya.

"Warga kembali mendapatkan peringatan untuk segera mengungsi pada Sabtu (20/4), kemudian sore harinya benar-benar terjadi banjir," ujarnya.

Hingga siang hari, dia mengaku, belum mendapatkan bantuan makanan bersama warga lainnya.

Berdasarkan pengamatan, sejumlah warga tampak berdatangan ke lokasi banjir untuk memberikan bantuan nasi bungkus maupun kebutuhan logistik lainnya kepada korban banjir di Desa Jleper maupun Ngelo Kulon.

Sedangkan dapur umum yang ada di Desa Pecuk, pada siang hari tampak mulai dipersiapkan.

Jumlah pengungsi pada banjir pertama, mencapai 14.557 jiwa, di antaranya dari Kecamatan Wedung sebanyak 3.400 orang dan Mijen sebanyak 11.157 orang.

Adapun rumah penduduk di Kecamatan Wedung dan Mijen yang terkena dampak banjir mencapai 4.350 rumah.

Jumlah desa di Kecamatan Mijen yang terkena banjir mencapai enam desa, yakni Desa Mijen, Jleper, Ngelo Kulon, Pecuk, Pasir dan Ngegot. Foto: Ilustrasi


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Yoseph Pencawan
Editor : Others
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper