BISNIS.COM, PADANG--Pemkab Pesisir Selatan (Pessel) Sumatera Barat butuh anggaran sektor perikanan sebesar Rp12 Miliar.
Nasrul Abit, Bupati Pessel menyebut besaran alokasi tadi untuk optimalisasi pengembangan Keramba Jaring Apung (KJA), khususnya bagi warga nelayan di pesisir pantai.
"Kita sangat butuh bantuan dana tersebut, dan berharap pihak pusat melalui Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal (KPDT) dan Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP) dapat mengalokasikan, karena APBD Pessel tidak cukup untuk itu (pengadaan KJA)," katanya, Rabu (17/4/2013).
Apalagi, ucap Nasrul, saat ini masyarakat nelayan di Pessel mulai gencar-gencarnya serta semangat dalam melakukan budidaya ikan laut pakai keramba.
Harapannya, dengan adanya perhatian (bantuan) pihak KPDT dan KKP, perekonomian masyarakat pesisir pantai di Pessel akan lebih baik," kata Nasrul.
Data pihak dinas kelautan dan perikanan setempat, potensi perikanan laut di Pessel, terutama jenis Kerapu cukup menjanjikan.
Budidaya yang membutuhkan Keramba Jaring Apung (KJA) ini, diprediksi dapat mendongkrak perekonomian masyarakat nelayan.
Dimana harga jual ikan Kerapu Tikus/Bebek berkisar Rp350 ribu- 400 ribu/Kg, dan Kerapu Macan Rp125 ribu – 150 ribu/Kg.
Di tahun 2011, Pessel juga sudah mengekspor ikan kerapu sebanyak 1.800 Kg, dan 2012 sekitar 9.000 Kg, dengan negara tujuan Hongkong.
Saat ini, di Pessel ini sudah ada sedikitnya 743 petak keramba, 429 HDPE, 314 KJA kayu untuk pengembangan ikan kerapu.
Lokasi KJA tadi tersebar di sejumlah kecamatan, seperti kawasan Mandeh Koto XI Tarusan, Sungai Nipah IV Jurai,
dan Sungai Bungin Batang Kapas.