Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pasca Pilpres, Venezuela Rusuh, 7 Tewas

BISNIS.COM, CARACAS-Bentrokan-bentrokan yang terjadi akibat protes kelompok penentang hasil pemilihan presiden Venezuela telah menewaskan tujuh orang, saat kedua pihak mengerahkan pendukung di seluruh negeri untuk mengadakan demonstrasi baru.Pemimpin

BISNIS.COM, CARACAS-Bentrokan-bentrokan yang terjadi akibat protes kelompok penentang hasil pemilihan presiden Venezuela telah menewaskan tujuh orang, saat kedua pihak mengerahkan pendukung di seluruh negeri untuk mengadakan demonstrasi baru.

Pemimpin oposisi Henrique Capriles menuntut penghitungan ulang suara pilpres yang diadakan pada Ahad setelah hasil-hasil menunjukkan kemenangan sedikit bagi kubu Nicolas Maduro, pengganti yang dipilih mendiang Presiden Hugo Chavez.

Komisi pemilihan telah mengesampingkan pemilihan ulang, mendorong kekhawatiran akan terjadinya kekerasan lagi di negara Amerika Selatan itu, yang memiliki cadangan minyak terbesar di dunia. Negara itu melihat gelombang protes di jalan-jalan selama pemerintahan sosialis Chavez yang berlangsung selama 14 tahun.

Jatuhnya korban tewas itu terjadi ratusan pemerotes turun ke jalan-jalan di berbagai kawasan di ibu kota Caracas dan kota-kota lain, yang menghalangi jalan-jalan, membakar ban-ban dan bentrok dengan pasukan keamanan dalam beberapa kasus.

Para pejabat juga mengatakan 135 orang ditahan dalam kerusuhan dan kekerasan setelah pemilihan.

Media negara dan pejabat-pejabat mengatakan mereka yang menjadi korban termasuk dua orang yang ditembak oleh pengunjuk rasa yang simpati pada oposisi ketika merayakan kemenangan Maduro di kawasan kelas menengah Caracas.

Satu orang meninggal dalam serangan di klinik yang dikelola oleh pemerintah di satu satu negara bagian tengah. Dua orang, termasuk personel polisi, meninggal di satu negara bagian yang berbatasan dengan Andean.

"Kami akan tumpas fasisme ini dengan demokrasi," kata Menteri Luar Negeri Elias Jaua, melukiskan insiden-insiden dan menunjukkan gambar video kepada sekelompok para duta besar.

Setelah pemungutan suara Ahad, Capriles menolak mengakui hasil-hasilnya. Di Caracas pada Senin malam para pendukung oposisi memukul-mukul berbagai benda yang ada dan penyokong Maduro membalas dengan kembang api dan musik.

Di satu distrik makmur Caracas, polisi melepaskan tembakan gas air mata dan peluru karet dalam bentrokan yang berlanjut hingga Senin malam dengan para pendukung oposisi. Para pengemudi motor berkendara melingkar-lingkar di tumpukan barang-barang terbakar di jalan bebas hambatan di ibu kota.

Capriles mengatakan angka-angka yang didata timnya menunjukkan dia menang dalam pemilihan dan dia menginginkan penghitungan ulang penuh.

Dewan Pemilihan Nasional menyatakan audit 54% tempat-tempat pemungutan suara dalam sistem penghitungan suara elektronik, telah dilakukan.

Pemilihan presiden dipicu oleh kematian Chavez bulan lalu setelah pertarungan selama dua tahun dengan kanker. Dia mengangkat Maduro sebagai penggantinya sebelum wafat. Maduro meraih 50,8%suara, lebih tinggi daripada yang diperoleh Capriles 49,0%.(antara/reuters)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Yusran Yunus
Editor : Yusran Yunus
Sumber : Newswire
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper