Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah Mexico mengecam sejumlah kekerasan yang terjadi di Venezuela dalam beberapa hari terakhir.
“Meksiko menyerukan semua pihak untuk menahan diri dengan tidak menggunakan kekerasan atau provokasi. Diharapkan, perbedaan dapat mereka selesaikan melalui cara-cara damai," kata Kementerian Luar Negeri Meksiko dalam sebuah pernyataan resmi yang dikutip dari Reuters, Minggu (9/4) waktu setempat.
Kementerian luar negeri Meksiko menekankan agar Venezuela dapat mencapai kesepakatan politik dalam waktu dekat. Hal itu agar rakyat dapat kembali menjalankan proses yang demokratis.
Awal pekan kemarin, Presiden Meksiko Enrique Pena Nieto menerima kunjungan aktivis oposisi Venezuela, Lilian Tintori, istri pemimpin oposisi,Leopoldo Lopez. Langkah tersebut dinilai sejumlah pihak sebagai sikap Meksiko yang melawan pemerintahan Presiden Venezuela Nicolas Maduro.
Meksiko menegaskan keprihatinannya terhadap krisis kemanusiaan yang terjadi di Venezuela. Mereka juga menyayangkan keputusan Mahkamah Agung setempat untuk mengambil alih kekuasaan kongres yang dikuasai kelompok oposisi.
Sebelumnya, kerusuhan terjadi pada Sabtu (8/4) waktu Venezuela setelah para pengunjuk rasa terlibat dengan petugas keamanan setempat. Hal itu dipicu setelah adanya keputusan pemblokiran calon presiden Henrique Capriles dari jabatan publik selama 15 tahun.
Langkah tersebut dinilai sebagai jalan Presiden Maduro untuk mempertahankan kekuasaanya jelang pemilihan presiden di Venezuela pada 2018 mendatang. Capriles digadang-gadang sebagai calon kuat yang akan menggeser posisinya dari tahta kepimpinan.