Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

ILLEGAL FISHING: Tahun Lalu, RI Rugi Rp5,2 Triliun di Laut Kepri

BISNIS.COM, BATAM--Pencurian ikan di perairan Natuna, Kepulauan Riau yang terjadi pada tahun ini diperkirakan merugikan negara sekitar Rp5,2 triliun dari 440 ton ikan yang dicuri nelayan asing.

BISNIS.COM, BATAM--Pencurian ikan di perairan Natuna, Kepulauan Riau yang terjadi pada tahun ini diperkirakan merugikan negara sekitar Rp5,2 triliun dari 440 ton ikan yang dicuri nelayan asing.

Dirjen Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Syahrin Abdurrahman mengatakan kerugian tersebut dihitung dari kemampuan tangkap ikan 11 kapal nelayan asing yang ditangkap oleh Satker PDSKP Batam. Satu kapal tersebut mampu membawa sekitar 40 ton ikan dalam satu kali layar.

"Satu kapal bisa memuat minimal 40 ton ikan, di sini ada 11 kapal dan perkiraan harga ikan Rp12.000 perkilogram," kata dia usai kunjungan Komisi IV DPR RI di Batam, Selasa (16/4/2013).

Menurutnya, perairan Natuna memang menjadi lokasi yang paling sering ditemukan pencurian ikan oleh nelayan asing.

Pihaknya mencatat diperkirakan perairan tersebut dilalui 300-an kapal setiap harinya karena kawasan itu merupakan daerah perairan perbatasan empat negara.

"Kementerian Kelautan dan Perikanan terus melakukan rangkaian kegiatan untuk mencegah pencurian ikan," sambungnya.

Berdasarkan laporan Satker PSDKP Batam, tindak pidana perikanan hingga April 2013 didominasi nelayan asal Vietnam. Dari asal ABK pun, dari 57 orang yang ditangkap, hanya 12 orang yang merupakan WNI.

Jumlah tindak pidana selama empat bulan pertama 2013 tersebut juga telah mengalami peningkatan jika dibandingkan kurun waktu dua tahun belakangan.

Pada 2012 dalam satu tahun Satker Batam hanya menangkap sembilan kapal dan 2011 hanya enam kapal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Chandra Gunawan
Editor : Yoseph Pencawan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper