BISNIS.COM, JAKARTA --Peneliti perempuan muda Indonesia membawa nama harum bangsa di tingkat internasional.
Dosen Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya Sri Fatmawati, 32, berhasil terpilih menjadi salah satu dari 15 Fellows L'Oreal-UNESCO Internatioal for Women in Science (FWIS) 2013 dengan beasiswa senilai US$40.000.
Apa kiat sukses Sri Fatmawati yang biasa dipanggil Fatma itu berhasil meraih prestasi tersebut, sementara dia juga menjalankan peran sebagai isteri dan ibu dari dua anak.
Dia menamatkan pendidikan S2 dan S3 di Jepang. Apa tip-tipnya dia menjalankan profesinya sehingga berhasil meraih beasiswa tingkat internasional terebut.
Fatma yang dosen dan peneliti Institut Teknologi Sepulu November (ITS) Surabaya itu merupakan salah seorang dari 15 pemenang Fellows L’Oreal-UNESCO International for Wmen in Science (FWIS) 2013. Penghargaan itu diterimanya di Paris pada akhir Maret.
Prestasi internasional itu diraihnya atas proposal riset berdasarkan bahan-bahan alami untuk melanjutkan penelitiannya pada spons yang ditemukan di Samudra Indo-Pasifik. Penelitiannya mungkin menghasilkan obat untuk menyembuhkan berbagai penyakit seperti malaria, infeksi, kanker dan Alsheimer.
Fatma yang suaminya juga sama-sama berprofesi sebagai peneliti itu mengatakan keberhasilan Fatma sebagai Kartini abad 21 di bidang penelitian itu juga didukung oleh suaminya. Bagaimana cara dia membagi waktu antara pekerjaan dan keluarga. “Ada suami. Saya dengan suami saling suport. Kalau saya di lap sampai malam, maka anak-anak sama suami. Kami bersatu padu,” kata Fatma setelah L’Oreal Indonesia memperkenalkannya kepada media di Jakarta belum lama ini.
Perempuan muda asal Surabaya itu sangat bahagia meraih penghargaan tersebut, apa lagi usianya yang masih muda, 32. Fatma merupakan perempuan Indonesia kelima yang meraih penghargaan internasional dari L'Oreal.
Menurut dia, perempuan itu adalah bagian dari science itu sendiri, semua dipastikan dari ibu, belajar dari sejak janin. “Ibu sudah mengajar anak dari sejak di kandungan dengan segala kemampuannya,” kata Fatma yang terharu waktu ditanya tentang peran ibunya terhadap keberhasilnya.
Berhubungan pada bulan April, merupakan hari lahir RA. Kartini, Fatma yang merupakan Kartini abad 21 mengatakan ibu ada jantung keluarga, “Ibu perannya luar biasa. Apa pun pendidikannya, bila anak berbuat baik akan banyak Kartini di Indonesia,” katanya.
Tip-tip menjadi peneliti perempuan yang sukses:
1. Tidak pernah menyerah
2. Kerja keras dan istikomah.
3. Bangun network yang bagus,
4. Ada funding,
5. Sayang dengan mahasiswa mempunyai antusias yang sama.
6. Rendah hati.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel