BISNIS.COM, JAKARTA -- Media sosial akan menjadi salah satu medan perang di antara partai-partai politik peserta Pemilu 2014.
Media sosial akan dimanfaatkan partai politik, calon legislatif, dan calon presiden untuk mengampanyekan program-program mereka.
"Media sosial sangat membantu masa-masa kampanye sebelum pemilu," kata Direktur Advokasi dan Monitoring Pusat Studi Hukum dan Kebijakan (PHSK) Ronald Rofiandi di Warung Daun, Cikini, Sabtu (13/4/2013).
Meleknya masyarakat akan media sosial sudah terjadi dalam beberapa tahun terakhir. Segala hal berbau politik dan pemerintahan, termasuk tingkah laku dan kebijakan para anggota dewan, kerap disoroti lewat media sosial macam Facebook dan Twitter.
Media sosial akan berperan mengkualifikasi integritas dan kompetensi caleg yang diusung sebuah partai politik, khusunya yang saat ini duduk di parlemen.
"Mereka akan duduk dalam lembaga tempat masyarakat kritis dan melek teknologi. Cepat dan instan, namun
memang perlu verifikasi. Di media sosial semua orang bisa melemparkan kritik dan respon," kata Ronald.
Ketua DPP Partai Hanura Saleh Husain mengamini dirinya akan menggunakan media sosial untuk mengampanyekan program-programnya. "Efek media sosial dahsyat. Saya akan gunakan itu," tegasnya.