BISNIS.COM, MEDAN--Sejumlah perusahaan yang masuk dalam daftar tunggu investasi di Sumatera Utara memerlukan tambahan kapasitas sekitar 500 megawatt listrik pada tahun ini untuk memenuhi kebutuhan listrik di industrinya.
Wakil Ketua Umum Bidang Energi dan Mineral Kadin Sumut Tohar Soehartono mengatakan para investor tersebut belum dapat berinvestasi di Sumut karena kebutuhan listrik mereka masih belum terpenuhi.
“Banyak investor yang sudah masuk dalam daftar tunggu, jumlahnya banyak sekali yang pasti mereka semua butuh 500 megawatt listrik untuk bisa investasi di Sumut tapi mereka belum diizinkan karena kapasitas listrik di Sumut masih kurang,” ujarnya kepada Bisnis, Selasa (9/4).
Saat ini Sumut hanya memiliki 1.800 megawatt kapasitas beban terpasang, dari kapasitas tersebut beban puncak sudah mencapai sekitar 1.600 megawatt listrik yang dapat dipasok untuk memenuhi seluruh beban listrik di Sumut.
Dari total terpasang tersebut, sebagain besar dialokasikan untuk kebutuhan seluruh industri, sementara sisanya untuk rumah tangga.
“Saat ini beban puncak di Sumut 1.600 megawatt sudah hampir mendekati kapasitas beban terpasang 1.800 megawatt. Ini sangat pas-pasan sehingga investor yang butuh 500 megawatt belum bisa masuk,” tuturnya.
Oleh karena itulah, sambungnya diperlukan percepatan pembangunan pembangkit listrik di Sumut terutama PLTU Pangkalan Susu dan PLTU Nagan Raya, termasuk pembangkit listrik lainnya yang berasal dari tenaga air, tenaga surya, dan tenaga mini hydro.(dan/yop)