BISNIS.COM, JAKARTA -- Korea Utara menyatakan tidak dapat menjamin keselamatan diplomat setelah Rabu pekan depan dan meminta kedutaan besar untuk memindahkan staf mereka ke luar Korut, menyusul ketegangan yang terjadi di semenanjung Korea.
Menurut pemberitaan media di Korea Selatan, Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un dikabarkan juga telah memindahkan dua rudal ke daerah pantai timur.
"Pertanyaan saat ini adalah bukan 'apakah perang akan terjadi', tetapi 'kapan'," kata kantor berita China, Xinhua, mengutip pernyataan Kementerian Luar Negeri Korut, Jumat (5/4/2013) waktu setempat.
Dia menambahkan para pekerja di misi diplomatik harus mempertimbangkan untuk mengevakuasi diri. Korea Utara akan memberikan lokasi yang aman bagi para diplomat sesuai dengan konvensi internasional.
Pada Sabtu pagi, pejabat pemerintah Korea Selatan menyatakan kebingungannya terhadap pernyataan Korut terhadap para diplomat tersebut.
"Korea Utara memiliki banyak alasan di balik ancaman ini, sulit untuk menentukan apa yang maksud sebenarnya," kata pejabat yang enggan disebut namanya kepada Reuters. "Tapi hal ini mungkin dapat meningkat ancaman untuk memperkuat rezim internal atau untuk merespon masyarakat internasional."
Di sisi lain, tidak ada tanda-tanda ketegangan di jalan-jalan Seoul. Operasi lalu lintas terlihat normal dan tidak terlihat pula penambahan polisi.
Laporan media Korea Selatan mengatakan Korea Utara telah menempatkan dua rudal jarak menengah dan menyembunyikan mereka di pantai timur, sebuah langkah yang bisa mengancam Jepang atau pangkalan militer Amerika Serikat di wilayah Pasifik.
Laporan ini tidak dapat dikonfirmasi, namun juru bicara Gedung Putih Jay Carney mengatakan bahwa berdasarkan perilaku di masa lalu, "kita tidak akan terkejut" untuk melihat Pyongyang melakukan uji coba rudal.