Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

INFLASI PALEMBANG: Kenaikan Harga Bahan Makanan Menjadi Faktor Penekan Dominan

BISNIS.COM, PALEMBANG--Kenaikan harga bahan makanan diperkirakan masih akan jadi faktor yang mendominasi inflasi pada Maret 2013 di Palembang.

BISNIS.COM, PALEMBANG--Kenaikan harga bahan makanan diperkirakan masih akan jadi faktor yang mendominasi inflasi pada Maret 2013 di Palembang.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Nasrun Umar mengatakan sejak awal tahun ini, kelompok bahan makanan mengalami kenaikan harga paling tajam dan berdampak terhadap tingginya inflasi.

“Jika dilihat dari Februari 2013, kenaikan harga paling tajam terjadi pada kelompok bahan makanan sebesar 1,54%. Tidak bisa dipungkiri bulan ini [Maret] kelompok ini akan berpengaruh besar terhadap inflasi karena kenaikan harga bawang, daging sapi dan cabai,” katanya akhir pekan ini.

Dia mengatakan Disperindag Sumsel bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) tengah berupaya untuk mengatasi lonjakan harga komoditas hortikultura tersebut.

Sedikitnya ada dua langkah yang bisa ditempuh untuk membuat stabilisasi harga daging sapi maupun bawang.

Nasrun mengemukakan, Disperindag Sumsel mendorong agar Balai Inseminasi Buatan di Sumbawa, Kabupaten Musi Rawas dioptimalkan sehingga provinsi itu dapat menjaga pemenuhan kebutuhan daging sapi secara mandiri.

Diharapkan jika dapat memenuhi kebutuhan sendiri maka berdampak pada penurunan harga daging sapi.

Sementara terkait harga bawang, pihaknya sudah mengajukan kepada Kementerian Perdagangan agar impor bawang putih melalui Pelabuhan Boom Baru Palembang sehingga tidak perlu melalui pelabuhan di Medan.

“Kami sudah mengambil langkah cepat ke pemerintah pusat, saat ini memang sedang diproses. Masalahnya, pengaturan harga untuk komoditas hortikultura bermuara di pusat, pemerintah daerah sebetulnya tidak bisa berbuat banyak dalam hal kebijakan,”paparnya.

Sementara itu, Deputi Direktur Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah VII Palembang Salendra mengatakan TPID akan terus memantau pergerakan harga berbagai komoditas untuk menjaga stabilitas harga dan pasokan barang.

“Tahun ini kami juga akan membangun Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) untuk mendukung penetapan harga yang wajar dan perlindungan konsumen,”katanya.

Selain itu, TPID Provinsi Sumatera Selatan juga telah melakukan focuss group discussion (FGD) mengenai kebutuhan dan pasokan daging sapi, untuk mengatasi permasalahan tingginya harga daging sapi di Kota Palembang yang disebabkan berkurangnya pasokan sapi impor.

Estimasi kebutuhan sapi di Provinsi Sumatera Selatan sebanyak 79.187 ekor dan dapat dipenuhi dari pasokan di Sumatera Selatan sebanyak 40.028 ekor dan sisanya sebesar 39.159 dari luar provinsi atau impor.

Menurut Salendra, penerapan pembatasan impor hortikultura dan spekulasi importir membuat pasokan bawang, khususnya bawang putih, berkurang cukup drastis.

Selain itu, kebijakan pembatasan impor ini berpotensi sedikit meningkatkan harga cabai merah, komoditas pada sub kelompok sayur-sayuran serta komoditas pada sub kelompok buah-buahan.(19/yop)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Yoseph Pencawan
Editor : Others
Sumber : Dinda Wulandari
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper