BISNIS.COM, JAKARTA--Millenium Challenge Account Indonesia (MCA-I) akan melaksanakan proyek-proyek kesehatan dan gizi berbasis masyarakat melalui dana hibah AS yang dialokasikan sebesar US131,5 juta.
Chief Executive Officer MCA-I J.W. Saputro mengatakan Kekurangan gizi pada awal masa pertumbuhan seorang anak banyak menyebabkan peningkatan angka kematian bayi dan anak.
""Saat ini lebih dari sepertiga anak-anak di bawah lima tahun di Indonesia mengalami kekerdilan berdasarkan standar internasional untuk tinggi badan dibandingkan usia anak," katanya usai peluncuran proyek dana hibah MCA-I di Kedubes AS di Jakarta, Selasa (26/3/2013) malam.
Karena itu, Millenium Challenge Corporation, selaku wakil Pemerintah AS dalam program hibah ini memilih Proyek kesehatan dan Gizi berbasis masyarakat untuk mengurangi kekerdilan menjadi salah satu proyek yang dilaksanakan melalui MCA-I.
Selain meningkatkan angka kematian anak, lanjutnya, kekurangan gizi anak juga berdampak pada kerentanan terhadap infeksi dan penyakit, pengurangan postur fisik saat dewasa dan gangguan kemampuan kognitif.
"Semuanya menyebabkan kerugian ekonomi jangka panjang bagi individu dan masyarakat," sambungnya.
Adapun proyek ini akan dilaksanakan dengan menyediakan skema berbasis insentif untuk meningkatkan permintaan terhadap sarana untuk mengurangi kekerdilan.
Sekaligus meningkatkan kapasitas sektor kesehatan untuk mengurangi dan mencegah berat badan lahir rendah, kekerdilan masa kana-kanak serta kekurangan gizi anak-anak di wilayah proyek.(yop)