Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PENYERBUAN LAPAS SLEMAN: Priyo Ingatkan Tak SalingTuding

BISNIS.COM, JAKARTA—Wakil Ketua DPR, Priyo Budi Santoso mengingatkan agar semua pihak tidak tergesa-gesa menuding bahwa aparat TNI, khususnya satuan Kopassus, berada di balik peristiwa penyerangan oleh kelompok bersenjata ke Lapas Cebongan, Yogyakarta.

BISNIS.COM, JAKARTA—Wakil Ketua DPR, Priyo Budi Santoso mengingatkan agar semua pihak tidak tergesa-gesa menuding bahwa aparat TNI, khususnya satuan Kopassus, berada di balik peristiwa penyerangan oleh kelompok bersenjata ke Lapas Cebongan, Yogyakarta.

Menurutnya, semua pihak harus percaya pada mekanisme penegakkan hukum yang berlaku dan menunggu hasil penyelidikan atas kasus yang menewaskan 4 orang tersebut. Menurutnya, kelompok bersenjata terlatih bisa datang dari mana saja dan tidak harus berasal dari kalangan militer.

“Saya menyerukan agar semua pihak tidak tergesa-gesa atau hentikan menuduh aparat militer atau Kopassus yang seolah-olah ada di belakang peristiwa itu. Lebih baik kita percayakan kepada mekanisme hukum yang ada,” ujar Priyo di Kompleks Parlemen hari ini, Selasa (26/3/2013).

Priyo meyakini setelah reformasi bergulir, sekitar 500.000 aparat TNI mulai dari prajurit hingga jenderal telah sepakat kembali ke barak.

Terkait soal pelaku penyerangan ke Lapas Cebongan, Priyo tidak mau berspekulasi dan menyerahkan pada tim penegak hukum untuk mengusutnya. Dia menyebutkan kalau tidak ada tindakan tegas maka dikhawatirkan akan berlaku hukum rimba yang akan merusak semua tatanan yang ada.

“Biarkan ditemukan oleh tim yang bertugas. Kelompok bersenjata terlatih jangan dikonotasikan seolah-olah Kopassus. Lebih baik biarkan tim bekerja,” ujar Priyo mengingatkan. 

Menurutnya, tim yang bertugas untuk mengusut peristiwa itu bisa berasal dari unsur Polri, Kemenkumham, dan Mahkamah Agung mengingat kejadian itu merupakan kasus hukum. Sedangkan kalau kasus menyangkut soal pertahanan negara baru melibatkan TNI. Namun demikian, Priyo menyarankan agar Panglima TNI dan Kasad bisa dimintai bantuan untuk memberikan saran.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Sutarno
Editor : Others
Sumber : John A. Oktaveri
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper