BISNIS.COM,BRUSSELS—Siprus akhirnya terhindar dari ancaman gagal bayar dan keluar dari Zona Euro setelah mematuhi tuntutan Troika untuk merampingkan sistem perbankannya agar mendapatkan dana talangan (bailout) sebesar 10 miliar euro atau US$13 miliar.
Presiden Siprus Nicos Anastasiades menyetujui penutupan Cyprus Popular Bank Pcl, bank terbesar kedua di Siprus, sebagaimana yang didesak oleh kubu Jerman dalam tim kreditur krisis utang Zona Euro, yang dikenal dengan Troika.
Siprus menegosiasikan kesepakatan tersebut dengan Troika, yang terdiri dari Uni Eropa (UE), Bank Sentral Eropa (ECB), dan Dana Moneter Internasional (IMF), di Brussels, Belgia, pada Minggu malam (24/3) waktu setempat.
“Negosiasi itu menjadi satu lagi malam yang berat. Tidak ada solusi optimal yang tersedia, melainkan hanya pilihan-pilihan sulit,” kata Olli Rehn, Komisaris UE untuk Ekonomi dan Moneter usai pertemuan tersebut pada Senin dini hari (25/3) waktu setempat.
Siprus merupakan negara kelima dari 17 negara Zona Euro yang mengajukan permohonan bailout dari Troika. Adapun negosiasi tersebut merupakan yang kedua kali dalam sembilan hari terakhir antara Siprus dan Troika.
Negosiasi pertama dilakukan pada 16 Maret 2013 yang menghasilkan tuntutan dari Troika untuk mengenakan pajak bagi deposan perbankan di Siprus, kebijakan yang ditolak oleh parlemen Siprus pada tiga hari kemudian.
Dengan kesepakatan baru dari negosiasi yang dihadiri Presiden UE Herman Van Rompuy, Presiden ECB Mario Draghi, dan Direktur Pelaksana IMF Christine Lagarde itu, bank-bank Siprus berhak untuk tetap mendapatkan bantuan likuiditas dari ECB.
ECB (21/3) mengancam akan menghentikan pengucuran dana Bantuan Likuditas Darurat (ELA) pada 25 Maret 2013 jika Siprus tidak kunjung mematuhi persyaratan bailout yang disepakati dengan Troika.
Meskipun Draghi dan Anggota Dewan Eksekutif ECB Joerg Asmussen meninggalkan Brussels tanpa mengomentari masa depan dana bantuan likuiditas untuk Siprus, para menteri keuangan mengatakan ECB akan menyalurkan likuiditas untuk Bank of Cyprus.
Dalam kesepakatan yang baru, pajak hanya akan dikenakan kepada deposito dengan nilai di atas 100.000 euro. Adapun Cyprus Popular Bank, yang 84% sahamnya dimiliki oleh pemerintah, akan ditutup.
Aset perseroan yang masih bernilai, terutama deposito di bawah 100.000 euro yang dijamin, akan dialihkan kepada Bank of Cyprus Plc., bank terbesar di negara dengan perekonomian terkecil ketiga di Zona Euro itu.
“Solusi yang kita capai tadi malam tidak punya dampak negatif yang dimiliki solusi yang diusulkan sebelumnya,” kata Menteri Keuangan Belanda Jeroen Dijsselbloem, yang mengetuai para menteri keuangan Zona Euro dalam negosiasi tersebut.
Agenda berikutnya adalah pengambilan persetujuan pengucuran bailout dari Dana Mekanisme Stabilitas Eropa (ESM), yang menyediakan dana penyelamatan sebesar 500 miliar euro untuk negara-negara Zona Euro yang ambruk akibat krisis utang.
Klaus Regling, direktur pelaksana ESM, mengatakan persetujuan dari negara-negara kreditur yang akan diambil pada pertengahan April 2013 akan memuluskan jalan bagi pengucuran bailout kepada Siprus pada awal Mei 2013.
Lagarde mengatakan akan mengusulkan penyediaan dana pinjaman tambahan dari IMF untuk Siprus, tanpa menyebutkan jumlahnya. “Mungkin akan ada sedikit friksi di sana sini,” kata Lagarde. (Bloomberg)(Foto:thetimes.co.uk)
KRISIS SIPRUS: Aman Di Zona Eropa, Rampingkan Sistem Perbankan
BISNIS.COM,BRUSSELS—Siprus akhirnya terhindar dari ancaman gagal bayar dan keluar dari Zona Euro setelah mematuhi tuntutan Troika untuk merampingkan sistem perbankannya agar mendapatkan dana talangan (bailout) sebesar 10 miliar euro atau US$13
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Bambang Supriyanto
Editor : Others
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
11 menit yang lalu
Kejagung Periksa Edward Tannur & Ronald Tannur di Surabaya
1 jam yang lalu