BISNIS.COM, JAKARTA—Ketua Setara Institute Hendardi mengatakan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono harus mencari solusi permanen atas konflik TNI-Polri dan tidak menyederhanakan persoalan mengingat kejadian tersebut selalu terulang dari waktu ke waktu.
Menurut Hendardi, bentrokan antar aparat bersenjata akan terus terjadi karena tidak adanya penanganan yang komprehensif. Sementara di lapangan, muncul persepsi bahwa Polri punya kewenangan yang lebih besar dari TNI di bidang pengamanan.
“Presiden sebagai Kepala Negara punya kewenangan untuk mencari solusi yang permanen. Pemerintah tidak bisa melakukan simplifikasi atas persoalan ini karena bentrok ini selalu terjadi,” ujarnya dalam diskusi yang juga menghadirkan Anggota DPD RI yang juga mantan Rektor Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK), Farouk Muhammad di Kompleks Parlemen, Kamis (14/3/2013).
Dia menambahkan bahwa pemerintah harus mencari solusi yang berani dan transparan atas akar persoalan yang terjadi di antara kedua aparat bersenjata itu.
Lebih lanjut Hendardi menjelaskan memang ada pihak yang melihat konflik itu karena adanya kesenjangan kesejahteraan. Padahal tambahnya, kalau dilihat struktur besaran gaji sama, namun kewenangannyalah yang berbeda.
"Masalahnya sekarang persepsi yang ada, polri lebih memiliki kekuasaan dari pada TNI," kata Hendardi. Dia juga mengakui bahwa tidak dipungkiri adanya ketegangan antara TNI dan Polri bahkan terjadi ditingkat elit.
Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD), Farouk Muhamad menilai terjadinya bentrokan antar aparat keamanan terjadi karena memang negara saat ini sedang sakit sehingga membuat ketidakpercayaan masyarakat terjadi disegala lini.
"Negara dalam kondisi sakit. Nah negara itu siapa ?. Negara itu personifikasinya mulai kepala negara hingga ke bawah. Ini membuat ketidak percayaan dalam masyarakat," kata Farouk.
Farouk mengatakan salah satu solusinya adalah melanjutkan reformasi di tubuh Polri dan TNI yang hingga kini masih belum tuntas. Menurutnya, reformasi harus melalui keteladanan pimpinan sehingga anak buah di lapangan mengikutinya.