BISNIS.COM, PALEMBANG--Bank Indonesia Wilayah VII memerkirakan inflasi Kota Palembang pada Maret 2013 menurun baik dibandingkan bulan sebelumnya maupun periode yang sama tahun lalu.
Deputi Direktur Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah VII Palembang Salendra mengatakan ada beberapa faktor yang dapat memengaruhi penurunan inflasi, salah satunya distribusi dan produksi pangan diperkirakan membaik pada bulan ini.
“Distribusi dan produksi pangan ini terkait curah hujan yang mulai turun. Pada Februari faktor inilah yang membuat inflasi tinggi,”katanya dalam siaran pers yang diterima Bisnis, Kamis (7/3) petang.
Berdasarkan BMKG, curah hujan di Sumatera Selatan dan sekitarnya sudah akan turun signifikan mulai Maret 2013, bahkan pada beberapa wilayah curah hujan berada di bawah normal. Hal ini akan mulai memperbaiki distribusi dan produksi pangan, khususnya komoditas bumbu-bumbuan.
Faktor selanjutnya, kata Salendra, panen beras diperkirakan mulai berlangsung dan memberikan tekanan deflasi.
Seperti tahun sebelumnya, panen beras diperkirakan terjadi pada bulan Maret – April 2013 dan berimplikasi pada meningkatnya pasokan beras.
“Secara musiman, hal ini akan membuat tekanan penurunan harga. Meskipun demikian, terdapat potensi bahwa hasil panen pada periode panen raya ini tidak sebaik tahun sebelumnya, yang disebabkan oleh terjadinya banjir akibat curah hujan yang tinggi pada periode Desember 2012 – Februari 2013.
Dengan perkembangan tersebut, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah VII memperkirakan inflasi Kota Palembang tahun 2013 masih berada di kisaran 4,5 ± 1% (yoy) atau lebih tinggi dibandingkan inflasi tahun 2012 sebesar 2,72%. (IF)