Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

HUGO CHAVEZ MENINGGAL DUNIA: Gedung Putih Mulai Dekati Venezuela

WASHINGTON--Gedung Putih, Selasa (5/3), mengatakan Amerika Serikat akan mengusahakan hubungan "yang produktif" dengan Venezuela, saat kesehatan Presiden anti-Amerika Hugo Chavez memburuk; Chavez meninggal pada Selasa waktu setempat (5/3)."Saya dapat

WASHINGTON--Gedung Putih, Selasa (5/3), mengatakan Amerika Serikat akan mengusahakan hubungan "yang produktif" dengan Venezuela, saat kesehatan Presiden anti-Amerika Hugo Chavez memburuk; Chavez meninggal pada Selasa waktu setempat (5/3).

"Saya dapat memberitahu anda kami terus mengupayakan hubungan fungsional yang produktif dengan Venezuela, dan kami tetap terbuka bagi dialog dengan Venezuela mengenai sejumlah masalah saling pengertian, termasuk kontra-nartkotika, kotra-terorisme dan hubungan dagang antara kedua negara, termasuk energi," kata Juru Bicara Gedung Jay Carney kepada wartawan dalam taklimat rutin.

Dia menolak untuk mengomentari pengusiran David del Monaco, Atase Militer AS, yang diumumkan oleh Wakil Presiden Venezuela Nicolas Maduro pada Selasa pagi, demikian laporan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Rabu pagi.

Maduro mengatakan pemerintah telah mendapati utusan AS itu telah melakukan tindakan yang melawan militer Venezuela, dengan berhubungan dengan beberapa perwira dan mengusulkan rencana untuk merusak kestabilan negara Amerika Selatan tersebut.

Wakil presiden Venezuela itu juga mengatakan Pemerintah AS dan musuh di dalam negeri itu telah melakukan "perang urat syaraf" terhadap Presiden Hugo Chavez dan negara Venezuela.

Maduro menyeru rakyat Venezuela "untuk berdoa dan bertindak dengan sepenuh hati dan jiwa" bagi Chavez, saat presiden tersebut berada pada masa "paling sulit" setelah menjalani operasi terakhir di Kuba untuk mengobati penyakit kanker yang dideritanya.

Menteri Penerangan dan Komunikasi Venezuela Ernesto Villegas, Senin malam, mengatakan kesehatan Chavez telah memburuk dan tetap rumit.

Sementara itu Juru Bicara Depatemen Luar Negeri AS Patrick Ventrell, yang menyamkaian "simpati" bagi presiden yang sedang sakit tersebut, menyampaikan kembali sikap Washington. Ia mengatakan, "Seandainya ia selamanya tak bisa melaksanakan tugas, setahu kami undang-undang dasar Venezuela mengharuskan pemilihan umum untuk memilih seorang presiden baru." Dan pemilihan umum tersebut perlu dilaksanakan secara "bebas dan adil", Ventrell menambahkan.

Hubungan AS-Venezuela telah tegang selama bertahun-tahun, dan kedua negara belum melakukan pertukaran duta besar dalam dua tahun belakangan.

Pada Selasa, Maduro mengumumkan melalui stasiun televisi dan radion nasional dari Karakas bahwa Presiden Hugo Chavez telah kalah dalam perjuangan melawan kanker.

Dengan berlinang air mata, Maduro menyampaikan berita itu kepada rakyat Venezuela dari satu rumah sakit militer di Karakas, tempat Chavez menghembuskan nafas terakhirnya setelah selama dua pekan menjalani pengobatan sesudah ia kembali dari Kuba pada 19 Februari.

Chavez telah memangku jabatan selama 14 tahun. Ia terpilih kembali untuk masa jabatan enam-tahun ketiga pada Oktober lalu, tapi dia tak bisa diambil sumpah sebagaimana jadwal pada 10 Januari akibat gangguan kesehatan serius yang dialaminya.

Selama kekuasaannya, Chavez secara rutin telah menuduh Pemerintah AS berusaha merusak kestabilan pemerintahnya dan menyerang kebijakan luar negeri AS.  (Antara/fsi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Fajar Sidik
Editor : Others
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper