JAKARTA: Badan Nasional Penanggulangan Bencana mencatat bencana banjir dan tanah longsor di Indonesia selama Oktober-November 2012 mengakibatkan sekitar 33 orang meninggal dunia.
Bahkan, dalam kurun waktu yang relatif singkat itu terdata sementara lebih dari 35.000 orang warga harus mengungsi, ratusan unit rumah rusak, dan ribuan hektare lahan persawahan terendam banjir.
Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memperkirakan banjir dan longsor semakin banyak terjadi seiring dengan meningkatnya hujan pada Januari 2013.
Untuk itu, lanjutnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) yang ada di setiap kabupaten/kota melakukan upaya penanganan darurat.
“Bantuan pendampingan juga diberikan BNPB kepada BPBD untuk penanganan darurat itu sebagai antisipasi bencana susulan atau persiapan sebelum bencana terjadi,” ujarnya, Selasa (4/12).
Badan nasional ini juga mendeteksi delapan kawasan yang harus diwaspadai masyarakat berdasarkan kejadian bencana banjir, tanah longsor, dan lahar dingin pada tahun lalu.
Kejadian itu ada di wilayah DKI Jakarta berupa bencana banjir dan di kawasan Sungai Bengawan Solo yang melewati 16 kabupaten di wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Selain itu, kawasan Gunung Merapi dengan bencana lahar dingin yang melalui wilayah Jawa Tengah dan D.I. Yogyakarta, serta daerah aliran sungai Jratunseluna (Jragung, Tuntang, Serang, Lusi, dan Juana). (arh)