JAKARTA: Maraknya protes terhadap film Innocence of Muslims di seantero dunia membuat pemerintah Iran mengambil tindakan tegas. Dalam tempo waktu secepatnya, pemerintah Iran akan melakukan pemblokiran akses terhadap Google dan layanan e-mailnya yaitu Gmail.
Tindakan tegas ini diambil sebagai bentuk reaksi atas penolakan Google yang masih menyediakan link film The Innocence of Muslims tersebut.Pejabat resmi pemerintah Iran, Abdolsamad Khoramabadi mengatakan bahwa “layanan Google dan Gmail akan mengalami pemblokiran di Iran sampai batas waktu yang akan diumumkan kemudian.”
Berita yang dilansir dari kantor berita Ilna dan dikutip dari wirawiri.net ini juga memberi indikasi ketidakjelasan apakah pemblokiran terhadap Google dan Gmail akan berlangsung sementara atau selamanya.Pemblokiran ini utamnya dipicu oleh situs Youtube yang masih dimiliki oleh Google juga. Seperti sudah dilansir oleh banyak pihak, Youtube sudah menyatakan penolakan untuk menarik konten film The Innocence of Muslims dari layanan situs mereka.Selain itu, seorang pakar teknologi informasi dari Iran membocorkan sedikit rahasia bahwa pmerintah Iran semakin berhati-hati terkait kebocoran informasi dan sabotase yang pernah terjadi pada proyek uranium Iran bernama Stuxnet pada tahun 2010.
Pemerintah mengambil momentum reaksi keras dunia atas film Innocence of Muslims untuk melakukan upaya pembatasan akses informasi.Iran adalah negara yang memberlakukan sensor ketat di dunia online dan menduduki peringkat empat setelah Korea Utara. Banyak praktisi di Iran sendiri merasa keberatan dengan kebijakan ini.
Salah satunya dalah Golnaz Esfandiari yang memiliki blog di situs Radio Free Europe berteriak melalui akun twitternya, ”Dengan memblokir Gmail/Google, pemerintah Iran justru menghukum rakyat sendirinya yang bahkan sebagian besar warga Iran tidak peduli terhadap keberadaan film Innocence of Muslims tersebut.”Sebelum pemblokiran terhadap Google/Gmail ini dilakukan, pemerintah Iran sudah melakukan pemblokiran terhadap lebih dari 5 juta situs.
Situs social media seperti Twitter dan Facebook tidak dapat diakses di Iran. Beberapa situs media barat seperti Guardian, BBC dan CNN juga sudah diblokir sejak lama. Padahal 17 juta warga Iran memiliki akun di situs Facebook. Sebuah ironi kenyataan di tengah kebebasan arus informasi.(api)