Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Prabowo Minta Metode Belajar Matematika Diubah, Dimulai Sejak TK

Anak sejak TK kemungkinan akan mulai diajarkan matematika sesuai permintaan Prabowo
Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Abdul Muti tiba di kediaman Presiden terpilih Prabowo Subianto, Kertanegara, Jakarta Selatan, Senin (14/10/2024). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Abdul Muti tiba di kediaman Presiden terpilih Prabowo Subianto, Kertanegara, Jakarta Selatan, Senin (14/10/2024). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden RI Prabowo Subianto dikabarkan meminta pembelajaran matematika bisa dimulai ketika anak duduk dibangku taman kanak-kanak alias TK.

Hal ini, ditujukan untuk memperbaiki metode pembelajaran matematika, terutama di tingkat SD bahkan TK untuk meningkatkan kualitas ilmu sains dan teknologi yang diperoleh siswa.

Hal itu disampaikan Prabowo saat memanggil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Medikdasmen) Abdul Mu'ti ke Istana kemarin.

Prabowo, kata Mu'ti, mengusulkan pembelajaran matematika dapat dikenalkan mulai dari tingkatan taman kanak-kanak (TK).

"Tadi ada tawaran bagaimana pelajaran matematika di tingkat SD, kelas 1-4, dan mungkin mengenalkan matematika untuk anak-anak di tingkat TK," kata Mu'ti dilansir dari Antara.

Dia juga mengatakan Prabowo menekankan pentingnya kualitas pembelajaran matematika dan bagaimana metodenya.

Selain memperbaiki metode pembelajaran, Presiden Prabowo juga akan memberikan pelatihan terhadap guru matematika.

"Presiden menekankan pentingnya kualitas pembelajaran matematika dan bagaimana metode pembelajarannya diperbaiki termasuk di dalamnya ya konsekuensi untuk pelatihan guru matematika," tambahnya.

Mu'ti menjelaskan bahwa Presiden menaruh perhatian besar terhadap peningkatan kualitas sains dan teknologi yang dapat tercapai melalui pengembangan pembelajaran matematika, terutama di kelas 1-4 tingkat sekolah dasar (SD).

Saat disinggung terkait keberlanjutan kurikulum Merdeka Belajar seperti Menteri Pendidikan dan Kebudayaan sebelumnya, Mu'ti mengaku belum ada pembahasan dengan Presiden.

Dalam kesempatan sebelumnya pula, Mu'ti mengatakan kepemimpinannya akan mengkaji ulang terkait penerapan kebijakan Kurikulum Merdeka Belajar.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper