Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KAWASAN WISATA Tangkubanparahu resmi ditutup

BANDUNG--Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Barat resmi menutup kawasan Tangkubanparahu dari aktivitas pengunjung dan pedagang terkait adanya peningkatan aktivitas gunung.Kepala BPBD Jabar Ujwalprana Sigit mengatakan sejalan rekomendasi

BANDUNG--Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Barat resmi menutup kawasan Tangkubanparahu dari aktivitas pengunjung dan pedagang terkait adanya peningkatan aktivitas gunung.Kepala BPBD Jabar Ujwalprana Sigit mengatakan sejalan rekomendasi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) yang menaikkan status waspada Tangkubanparahu pada 23 Agustus 2012 lalu objek wisata tersebut ditutup dalam radius 1,5 kilometer dari pusat kawah utama (Kawah Ratu)."Sejak malam tadi [Minggu, 2/9] sudah ditutup," katanya di Kantor PVMBG, Jalan Diponegoro, Bandung, Senin (3/9).Penutupan ini, menurutnya, dilakukan setelah pihaknya berbicara dengan pengelola, yakni PT Grha Rani Putera Persada (GRPP) serta pedagang, dan warga sekitar. Dengan penutupan ini, lanjutnya, dua akses menuju TWA ditutup hingga batas waktu yang tidak dtentukan.Pihak BPBD berencana memasang plang imbauan agar masyarakat tidak panik.  Untuk menindaklanjuti penutupan, tadi pagi pihaknya mengerahkan tim hasil kerja sama dengan polisi setempat dan BPBD Kabupaten Bandung Barat, serta dibantu perusahaan.Tim tersebut dibentuk untuk mencegah para pedagang yang akan berdagang di atas gunung api itu.PVMBG sendiri mencatat sejak minggu malam Gunung Tangkubanparahu terus mengalami peningkatan aktivitas dari tremor hingga embusan gas SO2 yang berbahaya bagi kesehatan.Kepala PVMBG Surono mengatakan sejak Minggu malam pukul 20.00 WIB tercatat tremor (aktivitas dangkal) vulkanik Gunung Tangkubanparahu yang signifikan naik dari 8 mm, naik menjadi 18 mm, lalu naik lagi hingga 30 mm."Artinya ada energi yang tinggi, aktivitas di Kawah Ratu sudah dangkal," katanya.Hal lain yang dicatat PVMBG adalah  gas So2 (sulfur dioksida) dengan kandungan tinggi sudah mencapai 3 ppm atau di atas ambang yang diperbolehkan yakni 2 ppm.Menurutnya jika SO2 ini terhirup akan menimbulkan efek pusing hal ini dibuktikan dengan laporan yang masuk pada PVMBG bahwa petugas pengelola Tangkuban sudah ada yang mengalami pusing-pusing karena terlalu lama di daerah kawah.Menurut Surono, kawasan objek wisata tersebut sejak semalam sudah steril dari aktivitas manusia. Pihaknya juga memerintahkan petugas PVMBG yang memantau Tangkubanparahu supaya tidak melakukan pengukuran gas SO2 kembali."Kami sudah melarang petugas jangan ukur ulang karena 3 ppm itu sudah diatas ambang. Supaya tidak terjadi hal yang tidak diinginkan," katanya.Yang masih tersisa adalah pengamat TWA yang disiagakan di pos pengamatan yang berjarak di luar 1,5 km dari kawah utama.Terkait penutupan TWA Tangkubanparahu oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat, Surono mengaku hal itu dilakukan terkait rekomendasi pada kenaikan status Tangkubanparahu dari normal menjadi waspada pada 23 Agustus lalu."Kami rekomendasikan sejak 23 Agustus, lalu BPBD [Jabar] ambil langkah sekarang. Itu apresiasi pemerintah terhadap rekomendasi kita," katanya.Menurutnya, status Tangkubanparahu terus dalam pemantauan. Evaluasi akan dilakukan untuk menentukan status berikutnya, apakah naik, tetap waspada, atau turun. (K57/faa)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : News Editor
Editor : Dara Aziliya
Sumber : JIBI

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper