JAKARTA: Jumlah kecelakaan lalu lintas angkutan Lebaran 2012 mencapai 5.233 kasus dengan korban jiwa 908 orang atau naik dari Lebaran tahun lalu (779 orang).Kabag Analis Kebijakan Korlantas Polri Kombes Pol Adnas mengatakan 28% kecelakaan lalu lintas disebabkan oleh faktor manusia, 20% faktor alam, 18% faktor kendaraan yang digunakan, dan 15% faktor jalan.Menurutnya, faktor manusia mendominasi penyebab kecelakaan karena disebabkan oleh kelalaian pengendara dan dari total kecelakaan selama musim Lebaran, 70% disebabkan oleh kendaraan roda dua.“Kelelahan menjadi penyebab utama kecelakaan. Yang lebih disayangkan, pemudik sepeda motor jarang menggunakan posko-posko tempat istirahat yang tersedia di banyak titik disepanjang lintasan mudik dengan alasan ingin cepat sampai tempat tujuan,” katanya dalam keterangan resmi, Selasa (28/8/2012).Berdasarkan data Korlantas Polri itu, selain korban tewas mencapai 908 orang dari 5.233 kecelakaan lalu lintas, kecelakaan itu juga menyebabkan luka berat 1.505 orang, luka ringan 5.139 orang dengan kerugian material diprediksi sebesar Rp11,13 miliar.Pada mudik tahun lalu pemudik tewas mencapai 779 orang dari 4.744 kejadian dan pada 2010 pemudik tewas mencapai 869 orang dari total 5.005 kecelakaan lalu lintas selama Lebaran.Adnas mengatakan, pemudik sejak awal tidak mengindahkan keselamatan dirinya sendiri. Hal itu Nampak ketika misalnya sepeda motor yang semestinya hanya digunakan untuk dua orang, tetapi justru tunggangi lebih dari dua orang.“Belum lagi tas dan barang-barang lain yang ditempatkan di depan, samping maupun belakang sepeda motor, yang menyebabkan hilangnya keseimbangan sepeda motor,” katanya.Dia mengatakan faktor kendaraan juga penyumbang penyebab kecelakaan karena ada kendaraan yang sebenarnya tidak layak untuk dikendarai untuk jarak jauh tapi tetap digunakan. Namun kendaraan yang layak tetapi kelebihan muatan.Dia menilai cara berkendara juga menjadi penyebab terjadinya kecelakaan. Dia mencontohkan, dalam kondisi arus lalu lintas padat, pengendara sepeda motor justru melaju dengan kecepatan tinggi, mencoba menyelinap di sela-sela kendaraan bahkan ada yang menerobos lampu merah.“'Pengendara sepeda motor banyak yang tidak sabar dan tidak mematuhi aturan berlalu lintas,” jelas Adnas.Menanggapi tingginya angka kecelakaan ini, Sekretaris jenderal Masyarakat Transportasi Indonesia Ellen Tangkudung mendesak perlu ada terobosan guna mengurangi pemudik sepeda motor.Ellen menilai angka kecelakaan mudik tersebut bisa dikatakan musibah nasional mengingat jumlahnya memprihatinkan. “Ini sudah bencana nasional, sebetulnya sudah diwanti-wanti, harus ada penanganan khusus, terobosan agar ke depan pemudik tidak memakai sepeda motor karena 70% kecelakaan itu dari roda dua.” (if)