Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

MUDIK LEBARAN: Pemudik dengan sepeda motor akan dikurangi

JAKARTA: Pemangku kepentingan penyelenggaraan angkutan mudik didesak mencari terobosan guna mengurangi pemudik sepeda motor seiring dengan tingginya pemudik tewas dalam kecelakaan lalu lintas yang mencapai 820 orang tahun ini.

JAKARTA: Pemangku kepentingan penyelenggaraan angkutan mudik didesak mencari terobosan guna mengurangi pemudik sepeda motor seiring dengan tingginya pemudik tewas dalam kecelakaan lalu lintas yang mencapai 820 orang tahun ini.

 

Sekretaris jenderal Masyarakat Transportasi Indonesia Ellen Tangkudung mengatakan angka kecelakaan mudik tersebut bisa dikatakan musibah nasional mengingat jumlahnya memprihatinkan. Tahun lalu jumlah korban mudik yang tewas tidak sampai 600 orang.

 

“Ini sudah bencana nasional, sebetulnya sudah diwanti-wanti, harus ada penanganan khusus, terobosan agar ke depan pemudik tidak memakai sepeda motor karena 70% kecelakaan itu dari roda dua,” katanya dihubungi di Jakarta, Minggu (26/8/2012).

 

Salah satu langkah yang mesti dilakukan adalah menyiapkan angkutan umum memadai sehingga terjadi pengalihan transportasi dari pengendara sepeda motor dan langkah tersebut harus disiapkan saat ini bukan jelang Lebaran.

 

Langkah kedua memberikan pemahaman kepada masyarakat mengenai disiplin berlalulintas. Ini penting lantaran masih rendahnya kedisiplinan pengguna jalan dan menjadi salah satu pemicu terjadi kecelakaan.

 

“Karakter berlalulintas di kota dibawa saat mudik. Oleh karenanya perlu ada pendidikan lalu lintas. Selama ini orang melihat hanya Polisi, bukan hanya Polisi tetapi seluruh stakeholder, mulai dari pemerintah, pengusaha, dan juga masyarakatnya,” kata Ellen.

 

Berdasarkan data sementara Korlantas Polri yang dirilis Posko Harian Tingkat Nasional Angkutan Lebaran Terpadu 2012 hingga pukul 07.00 WIB, 26 Agustus 2012, korban tewas kecelakaan lalu lintas saat mudik dari H-8 (11 Agustus)—H+5 (25 Agustus) mencapai 820 orang dari dari 4.704 kecelakaan lalu lintas.

 

Selain korban jiwa, juga menyebabkan 1.366 pemudik luka berat, dan 4.474 pemudik luka ringan. Jumlah kecelakaan terbanyak terjadi pada 23 Agustus yang mencapai 407 kecelakaan, 74 tewas, 129 luka berat, 436 orang luka ringan.

 

Kerugian material total ditaksir mencapai Rp8,95 miliar selama periode 15 hari itu, kerugian terbesar pada 25 Agustus mencapai Rp1,08 miliar.

 

Jumlah korban tewas ini sangat memprihatinkan karena sebelumnya sejumlah pemangku kepentingan berupaya meninimalisasi risiko kecelakaan lalu lintas seperti adanya mudik gratis dan penyediaan angkutan sepeda motor lewat KRI Banda Aceh.

 

Kapal KRI Banda Aceh membawa 1.486 penumpang dan 635 sepeda motor pulang pergi Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta—Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang.

 

Selain itu, sesuai data Kemenhub hingga H-2, ada 19 instansi mudik gratis di antaranya Sido Muncul, BNI 46, BRI, Holcim, Indosat, Jasa Raharja, PLN, Indofood, Carrefour, dan Giant Hero.(msb)

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hery Trianto
Sumber : M. Tahir Saleh

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper