SEMARANG: Korban bencana gempa bumi 6,2 skala richter di Sulawesi Tengah bertambah menjadi empat orang meninggal dunia dan tujuh orang luka berat.Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulang Bencana (BNPB), mengatakan penanganan dampak gempa bumi Sulawesi Tengah terus berlangsung hingga siang ini.“Dampak gempa bumi tercatat empat orang meninggal dunia dan tujuh orang luka berat,” ujarnya dalam keterangan yang diterima Bisnis, Minggu (19/8/2012).Selain itu, sebanyak 51 unit rumah rusak berat yang terdiri atas 43 rumah di Kabupaten Sigie dan 8 rumah di Kabupaten Parigi Moutong. Dampak terparah gempa terjadi di sembilan desa yang terdapat di tiga kecamatan yaitu Kulawi, Lindu, dan Gumbasa Kabupaten Sigie.
“Di Kecamatan Kulawi terdapat 5 desa yaitu Namo, Bolapapu, Boladangko, Tangkulowi, dan Saluwa. Sementara itu di Kecamatan Lindu terdapat satu desa yakni Desa Tomado dan di Kecamatan Gumbasa ada tiga desa yaitu Pakuli, Tuva, dan Omu,” ujarnya.Saat ini, lanjut Sutopo, ketiga kecamatan tersebut masih belum dapat dijangkau karena jalan tertimbun longsoran di 13 titik. Sebanyak dua titik yang parah terjadi di Desa Salua dan Desa Namo. Alat berat berupa louder dan boldozer dikirim ke lokasi longsor.“Badan Penanggulangan Bencana Daerah Sigie (BPBD) dan instansi terkait sudah berada di lokasi untuk pendataan dan penanganan darurat. BPBD Sigie telah mendirikan posko penanganan darurat di rumah warga yang tidak terkena gempa,” jelasnya.Sementara itu, korban yang luka ringan di rawat di puskesmas sekitar. BNPB, BPBD Provinsi Sulawesi Tengah, Kodim, Dinas Sosial, Dinas Kesehatan, PMI dan masyarakat telah bergerak ke lokasi bencana sejak tadi malam. “BPBD Sigie tidak memiliki kendaraan operasional, truk dan ambulance sehingga dibantu dari BPBD provinsi,” ujarnya. (bas)