BALIKPAPAN: Pembangunan pasar induk di Kota Balikpapan yang diperkirakan menyerap biaya hingga Rp400 miliar diharapkan segera terealisasi, menyusul adanya ketertarikan dari investor untuk membangun sekaligus mengelola pasar tersebut.
Anggota Komisi II Bidang Ekonomi, Keuangan, Anggaran, Pariwisata dan Perdagangan DPRD Kota Balikpapan Mukhlis mengatakan sudah ada surat pernyataan minat investasi oleh investor yang tertarik untuk membangun dan mengelola pasar induk tersebut. Sebelumnya, kebanyakan investor yang datang hanya menyampaikan rencana investasi tanpa disertai surat pernyataan minat.
“Harapannya investor ini bisa merealisasikan pembangunan pasar induk yang terus tertunda karena hal teknis itu,” ujarnya ketika dihubungi hari ini, Minggu (1/7/2012).
Ketika disinggung mengenai investor yang akan masuk tersebut, Mukhlis enggan menyebutkan secara rinci. Dia hanya menjelaskan bahwa perusahaan tersebut merupakan perusahaan nasional yang sudah cukup berpengalaman.
Pembangunan pasar induk ini bertujuan untuk menjaga ketersediaan stok barang di Balikpapan karena sebagian besar komoditas bahan pangan dipasok dari luar daerah. Nantinya, pasar induk juga bisa menjadi sentra pengendalian harga karena barang yang akan masuk ke pasar tradisional lain diharapkan berasal dari pasar induk tersebut.
Mukhlis mengutarakan investor yang akan masuk untuk membangun pasar induk memang diarahkan juga untuk mengelola operasional pasar.
Tujuannya agar investor bertanggung jawab atas pasar yang terbangun selain juga untuk mengurangi keterlibatan APBD dalam operasional pasar. Sistem kerja sama yang digunakan bisa saja menggunakan skema built, operated and transferred (BOT) yang dinilai memiliki beberapa keunggulan dibandingkan skema kerja sama lain.
“Kalau masalah kerja sama itu nanti dibahasnya. Yang penting sekarang realisasi pembangunan pasar bisa segera dilaksanakan karena ini sudah lama tertuda,” tukasnya.
Pembangunan pasar tersebut rencananya akan dilakukan di atas lahan seluas 10,6 hektare yang terletak di Kecamatan Balikpapan Utara, berdekatan dengan Terminal Peti Kemas Kariangau. Akan ada 886 petak pasar kering yang bisa dimanfaatkan dalam satu gedung yang dibangun dalam 3 lantai. Sementara itu untuk pasar basah ada sekitar 296 los dan 36 petak dengan bangunan gedung 2 lantai.
Adapula fasilitas lain seperti kios, pembangkit listrik, bank hingga gudang peti kemas juga dipersiapkan dalam pasar induk tersebut. Pasar induk ini diharapkan juga bisa menekan pengaruh inflasi akibat volatilitas komoditas bahan makanan.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Balikpapan Suryanto mengatakan pihaknya juga berencana mengkombinasikan dengan pasar tradisional guna menarik minat investor untuk terlibat lebih jauh dalam pengelolaannya. Dia menuturkan adanya pasar tradisional akan mendorong adanya penambahan perputaran uang di pasar tersebut. (sut)