Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KPR diyakini tumbuh di atas 30%

JAKARTA: Pengetatan kredit pemilikan rumah melalui kebijakan kenaikan uang muka ternyata tidak dipandang sebagai hambatan serius bagi perbankan.

JAKARTA: Pengetatan kredit pemilikan rumah melalui kebijakan kenaikan uang muka ternyata tidak dipandang sebagai hambatan serius bagi perbankan.

 
Sejumlah bank optimis kredit pemilikan rumah (KPR) dapat meningkat di atas 30% selama tahun ini, karena masih besarnya permintaan akan rumah dengan luas di bawah 70m2.
 
Salah satu bank yang optimis adalah PT Bank Mandiri Tbk yang tidak merubah target penyaluran KPR meskipun ada kebijakan loan to value maksimal 70% bagi rumah dengan luas 70m2 ke atas.
 
“Sampai sekarang kami tidak ubah target yakni pertumbuhan KPR 30%-31% selama tahun ini," ujar Executive Vice President Coordinator Consumer Bank Mandiri Mansyur S. Nasution, hari ini Kamis (28/6).
 
Dia mengatakan perseroan akan meningkatkan penetrasi kredit untuk rumah di bawah 70m2 yang saat ini masih dikenakan kebijakan yang lama, yakni uang muka hingga 20%.
 
“Permintaan rumah dengan luas di bawah 70m2 itu besar sekali.  Mulai Semester II/2012 penetrasi kami di bawah 70m2 akan ditingkatkan,” ujarnya.
 
Adapun untuk rumah di atas 70m2, menurut dia, juga masih bisa meningkat karena pembeli rumah dengan kategori mewah tersebut sudah siap dengan uang muka 30% ke atas.
 
“Sebagian besar kondisi rumah di atas tipe 70m2 untuk investasi dan mereka banyak melakukan DP lebih dari 30%,” jelasnya.
 
Bank Indonesia (BI) telah menerbitkan aturan yang membatasi LTV bagi KPR sebesar 70% atau uang muka minimal 30% bagin rumah dengan luas 70m2. Kebijakan yang berlaku mulai 15 Juni lalu ini akan mengecualikan rumah dengan luas 70m2 ke bawah.
 
Mansyur mengaku belum mengetahui kinerja penyaluran KPR hingga akhir Juni, karena belum melakukan tutup buku. Namun dia memproyeksi pertumbuhan KPR hingga akhir Juni berkisar di 28% dan 29%.
Sementara itu, Direktur Keuangan PT Bank Tabungan Negara Tbk Saut Pardede juga optimis pertumbuhan KPR dapat meningkat di atas 30%.
 
Peningkatan itu lebih tinggi dibandingkan dengan rerata kredit industri perbankan yang berkisar di 28% pada pertengahan Juni.
 
“Saya prediksi untuk kredit perumahan mungkin bisa diatas 30%. Sebenarnya permintaan untuk rumah dengan harga Rp300 juta—Rp400 juta [di bawah 70m2] itu sangat kuat permintaannya,” ujarnya.
 
Dia berpandangan pertumbuhan KPR di atas 30% masih sehat karena besarnya permintaan akan pembiayaan tersebut. Selain itu, lanjutnya portofolio pembiayaan perumahan masih kecil, yakni tidak sampai 2% terhadap produk domestik bruto. 
 
Adapun untuk rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL), lanjutnya, juga masih terkendali karena kondisi ekonomi Indonesia saat ini masih bagus.
 
“Npl itu penyakit kalau terjadi krisis ekonomi atau terjadi PHK [pemutusan hubungan kerja] besar-besaran. Kalau tidak NPL kami pasti bagus karena kredit disalurkan secara hati-hati.” (sut)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Sutarno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper