JAKARTA: Bank Dunia mengkritisi anggaran bantuan sosial Indonesia yang dinilai relatif rendah bila dibandingkan dengan negara middle-income lainnya.Dukungan anggaran dan reformasi program dinilai dapat mempercepat pengentasan kemiskinan di Indonesia.Vivi Alatas, Ekonom Senior Bank Dunia di Indonesia bidang Kemiskinan, mengungkapkan anggaran bantuan sosial Indonesia yang hanya 0,5% dari produk domestik bruto (PDB) harusnya dapat ditingkatkan menjadi sekitar 1% untuk membentuk sistem jaminan sosial (social safety net) yang memadai."Kalau dibandingkan dengan negara tetangga dan negara middle income lainnya, seperti India itu masih sangat jauh. India sudah sekitar 2,2% terhadap PDB anggaran bantuan sosialnya padahal PPP-nya(purchasing power parity) hampir sama dengan kita," ujar Vivi di sela konferensi Selaras Langkah Menjangkau Keluarga Miskin dan Rentan di Indonesia', Kamis 1 Maret 2012.Menurut analisis Bank Dunia, rencana perluasan untuk sebagian besar program bantuan sosial berbasis rumah tangga hanya akan menyebabkan naiknya belanja nasional ke tingkat relatif saat ini, yakni 0,5% terhadap PDB.Di sisi lain, tambah Vivi, negara berkembang rata-rata mengeluarkan sekitar 1,5% PDB-nya untuk bantuan sosial.Sementara, rata-rata untuk negara Asia Timur adalah 1%, dan negara Amerika Latin dinilai memiliki jaring pengaman relatif mapan, yakni rata-rata sebesar 1,3% terhadap PDB."Idealnya anggaran bansos itu bisa mencapai 1% terhadap PDB, jangan anggaran banyak habis untuk belanja pegawai saja. Kalau tanpa dukungan anggaran program pengentasan kemiskinan tidak akan komprehensif," ujar Vivi. (ra)
BANK DUNIA: Anggaran sosial di Indonesia rendah
JAKARTA: Bank Dunia mengkritisi anggaran bantuan sosial Indonesia yang dinilai relatif rendah bila dibandingkan dengan negara middle-income lainnya.Dukungan anggaran dan reformasi program dinilai dapat mempercepat pengentasan kemiskinan di Indonesia.Vivi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Diena Lestari
Editor : Basilius Triharyanto
Topik
Konten Premium