Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

GAGAL PANEN: 3.000 Ha sawah di Jateng puso

 

 

SEMARANG: Sedikitnya 3.000 hektar tanaman padi di Jateng mengalami gagal panen (puso) akibat banjir yang terjadi sejak 2 bulan terakhir, pemerintah diminta mewaspadai pasokan beras.
 
Anggota Komisi B DPRD Jateng, Istajib AS mengatakan akibat curah hujan yang tinggi di sejumlah daerah di Jateng menyebabkan ribuan hektar tanaman padi terendam banjir dan gagal panen. 
 
Dia menambahkan Dinas Pertanian Jateng mencatat dampak banjir terluas berada di Kabupaten Pati dengan luasan kerusakan tanaman mencapai 1.985 hektar, selain itu Kabupaten Grobogan mencapai 402 hektar, Cilacap 209 hektar dan Demak 153 hektar. 
 
Selain itu, di Semarang terdapat 65 hektar yang puso, Purworejo 56 hektar, Kudus 55 hektar, Pekalongan 20 hektar, Jepara enam hektar, Banjarnegara 5 hektar, Kendal satu hektar, Brebes 50 hektar dan sejumlah daerah lainnya. 
 
“Lahan padai yang terendam banjir lebih dari 3 hari akan rusak dan dipastikan gagal panen, dalam kurun waktu 2 bulan terakhir, sedikitnya 3.000 hektar lahan padi di Jateng mengalami gagal panen,” katanya hari ini. 
 
Dia menilai, bencana tersebut merupakan dampak yang paling luas dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir mengingat data tersebut dihimpun mulai Desember 2011- Januari 2012. 
 
Untuk itu, lanjut dia pemerintah diminta untuk waspada terhadap dampak dari luasnya lahan padi yang puso karena bisa menghambat pasokan beras di wilayah ini. 
 
“Kondisi ini harus menjadi perhatian pemerintah agar tak berdampak pada stok beras di provinsi ini, serta tak memicu kenaikan harga di pasaran. Apalagi selain sejumlah daerah yang puso karena banjir, beberapa daerah lainnya terancam gagal panen akibat serangan hama,” tuturnya.
 
Data pada Dinas Pertanian mencatat sejumlah daerah yang terancam gagal panen akibat hama pengganggu tanaman Pekalongan 130 hektar, pemalang 18 hektar, Magelang dan Temanggung masing-masing satu hektar, tegal dan Grobogan masing-masing tujuh hektar dan Semarang delapan hektar. 
 
Dia menilai pemerintah memiliki dana untuk penggantian bibit dan pupuk guna membantu petani agar bisa menanam kembali, dengan demikian pasokan pangan di wilayah ini tidak akan terganggu. 
 
"Totalnya mencapai 172 hektar tanaman padi yang terserang hama, pemerintah harus mengambil tindakan serius membantu petani menangani masalah ini, pemerintah harus membantu penggantian benih dan pupuk,” ujarnya.  (sut)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rachman
Editor : Sutarno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper