Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

SBY serukan kerja sama global berantas korupsi

SEMARANG: Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan bahwa korupsi adalah permasalahan serius dunia dan menyerukan kepada negara-negara lain, termasuk negara tetangga, untuk bersama-sama Indonesia memberantas korupsi. Presiden

SEMARANG: Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan bahwa korupsi adalah permasalahan serius dunia dan menyerukan kepada negara-negara lain, termasuk negara tetangga, untuk bersama-sama Indonesia memberantas korupsi. Presiden mengatakan koruspi merupakan persoalan serius bersama dalam tingkat dunia karena ini tidak hanya terjadi di Indonesia saja, sehingga untuk memberantasnya tidak bisa hanya tergantung pada apa yang dilakukan pada level nasional saja, namun juga perlu dukungan semua negara untuk saling bekerjasama, termasuk negara tetangga kita. “Indonesia tidak ingin ada negara lain yang menjadi safe heaven, tempat bersarangnya atau pelarian para koruptor yang mengambil aset dari Indonesia,” tutur Soesilo Bambang Yudhoyono dalam pidatonya pada peringatan Hari Antikorupsi Sedunia di Auditorium Masjid Agung Jawa Tengah, Semarang, hari ini. Selain itu, lanjut dia, Indonesia tak ingin ada negara penadah di luar negeri terhadap hasil jarahan yang dilakukan di Indonesia. Menurutnya, selama ini Indonesia dihamtam oleh beberapa negara lain  terkait illegal logging, illegal mining, dan lain sebagainya. Namun, lanjutnya selain akan memperbaiki permasalahan itu, Indonesia juga menyerukan kepada negara-negara lain jangan hanya menghantam tapi justru menjadi negara penadah atas jarahan yang dituduhkan itu. “Hal ini sering kami sampaikan dalam beberapa kesempatan forum internasional dan mengharapkan adanya kerjasama yang tulus dari negara-negara lain untuk memberantas korupsi,” tuturnya. Menurutnya, ketulusan itu sangat diperlukan, apakah kerjasama eksradisi maupun kerjasama pengembalian aset. “Termasuk pengembalian aset Bank Century yang konon dibawa oleh orang-orang tak bertanggungjawab di luar negeri,” tuturnya. (k39/Bsi)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rachman

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper