Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Krisis Mesir diprediksi berdampak minimal ke pasar

LONDON: Gejolak politik di Mesir diprediksi memberikan dampak minimal terhadap pasar keuangan global, kendati sejumlah investor menyamakannya dengan revolusi Iran 1979 atau krisis Thailand yang menyebar ke Asia pada 1997.Kapitalisasi pasar ekuitas dunia

LONDON: Gejolak politik di Mesir diprediksi memberikan dampak minimal terhadap pasar keuangan global, kendati sejumlah investor menyamakannya dengan revolusi Iran 1979 atau krisis Thailand yang menyebar ke Asia pada 1997.Kapitalisasi pasar ekuitas dunia meningkat hingga US$53,6 triliun pada pekan ini, terbanyak sejak Juni 2008, bahkan di saat aksi protes antipemerintah Mesir kian memanas dan memaksa bursa serta bank-bank di negara itu tutup selama 4 hari.Saham-saham negara Teluk juga meningkat dan mendorong indeks bursa Dubai mencapai rekor tertinggi dalam hampir 10 bulan. Bloomberg GCC 200 Index of Gulf menanjak 1,8% pada Rabu, tertinggi sejak Mei 2010.Revolusi Iran pada 3 dekade lalu memang pernah memicu lonjakan harga minyak sebesar 140%. Pelemahan baht, mata uang Thailand, pada 1997 juga memicu selloff saham-saham global.Barton Biggs, pemilik hedge-fund Traxis Partners LP menganggap aksi menjual saham akibat krisis Mesir adalah tindakan yang salah. Saya tidak melakukan aksi jual. Saya juga tidak panik akibat kejadian di Mesir dan Timur Tengah. Data ekonomi masih sangat bagus, kata Biggs seperti dikutip Bloomberg, hari ini.Chief Eecutive Officer (CEO) Pacific Investment Management Co (Pimco) Mohamed El-Erian bahkan melihat ada tanda-tanda rekonsiliasi di negara Arab paling padat penduduknya itu. Yang harus dihindari adalah melebih-lebihkan kemungkinan terjadinya chaos, tutur El-Erian yang keturunan Mesir.Presiden Hosni Mubarak pada Selasa menyatakan rencana pengunduran diri di akhir masa jabatannya pada tahun ini. Namun, aksi protes di jalan malah kian liar. Para demonstran yang mendukung Mubarak dan yang menuntutnya segera lengser terus bentrok. Sedikitnya lima orang tertembak mati.Berdasarkan data PBB, jumlah orang yang tewas sejak protes terjadi pada 25 Januari mencapai 300 jiwa. Bursa Mesir telah ditutup sejak indeks acuan EGX 30 Index tumbang 16% pada pekan lalu, namun, investor asing justru berspekulasi aset-aset Mesir mengalami rally.(dea/hwi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Mursito

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper