Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Brasil akan gandeng AS hadang produk China

BRASILIA: Presiden Brasil Dilma Rousseff akan bekerja sama dengan Presiden AS Barack Obama dalam melawan ancaman membanjirnya impor produk-produk murah asal China.Seorang pejabat di pemerintah Brasil, yang tidak bersedia disebutkan namanya, mengungkapkan

BRASILIA: Presiden Brasil Dilma Rousseff akan bekerja sama dengan Presiden AS Barack Obama dalam melawan ancaman membanjirnya impor produk-produk murah asal China.Seorang pejabat di pemerintah Brasil, yang tidak bersedia disebutkan namanya, mengungkapkan kebijakan pemerintah China yang mematok rendah nilai yuan akan menjadi bahasan diskusi dengan Obama ketika dia melakukan lawatan kenegaraan ke Brasil pada bulan depan.Pertemuan dengan Rousseff akan menjadi yang pertama bagi Obama sejak Rousseff resmi menjadi presiden Brasil pada 1 Januari 2011.Pejabat itu mengatakan Rousseff telah membentuk satuan tugas yang terdiri dari pejabat perdagangan, diplomat, pengusaha dan sejumlah ahli untuk merekomendasikan kebijakan mengatasi lonjakan impor China.Di antara sejumlah opsi kebijakan yang menjadi rekomendasi mereka adalah kerja sama multilateral antara China dan negara-negara Amerika Latin untuk mendorong ekspor manufaktur ke pereekonomian terbesar kedua di dunia itu.Pejabat tadi melanjutkan aturan dagang global di bawah kerangka WTO kurang memiliki kekuatan untuk mengatasi penggerusan daya saing akibat kebijakan mata uang China."Keputusan Brasil pada 2010 untuk menaikkan bea masuk untuk mainan buatan China menjadi 35% [batas maksimal tarif impor menurut aturan WTO] dari sebelumnya 20% belum membantu pemanufaktur mainan lokal," jelas pejabat tersebut, hari ini.Ekspor Negeri Panda ke Brasil meningkat 61% pada 2010 dengan nilai US$25,6 miliar akibat penguatan sebanyak 34% pada real, mata uang Brasil, terhadap yuan sejak awal 2009.China telah menggeser posisi AS sebagai mitra dagang terbesar Brasil pada 2009 karena permintaan bijih besi dan kedelai yang kian membesar.Tak jauh beda, akibat nilai yuan yang lemah, defisit dagang AS dengan China melonjak 21% menjadi US$252 miliar pada 11 bulan pertama 2010.Menteri Keuangan AS Timothy F. Geithner akan membahas mengenai isu-isu bilateral dan G-20 dengan para pejabat senior Brasil pada 7 Februari mendatang."Komplain dari para pejabat pemerintah di dunia mengenai kebijakan yuan mempertegas kekhawatiran AS bahwa nilai yuan yang tidak fleksibel dapat mengganggu pola perdagangan dunia," tutur Alan Ruskin, kepala G-10 foreign-exchange strategy pada Deutsche Bank AG.Rousseff telah mensinyalkan keinginannya untuk bekerja sama lebih erat dengan AS. Pada 2 Desember 2010, presiden wanita pertama di Brasil ini mengutarakan kekagumannya terhadap Obama kepada kolumnis Washington Post, Lally Weymouth.Ketika berpidato di acara pelantikannya sebagai presiden, Rousseff menyebut akan memperdalam hubungan Brasil dengan negeri Paman Sam.Dolar AS telah terdepresiasi 3,5% terhadap yuan selama 2 tahun terakhir. Apresiasi real versus dolar AS sebanyak 39% merupakan performa terbaik kedua di antara 16 mata uang utama dunia setelah dolar Australia.China tercatat sebagai mitra dagang terbesar kedua bagi AS dengan nilai neraca perdagangan keduanya mencapai US$416 miliar pada 11 bulan pertama 2010. Brasil berada di urutan terbesar ke-10 dengan total perdagangan US$54 miliar pada periode yang sama.Pengaruh negara berpopulasi terpadat di dunia itu di Brasil juga telah meningkat dari sisi investasi. Sinopec Group, perusahaan energi terbesar kedua di China, pada tahun lalu membeli 40% saham unit Repsol YPF di Brasil dengan harga US$7,1 miliar. (dea/hwi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Mursito

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper