Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

3 Grup perusahaan garap BUMN Tower

JAKARTA: Kementerian BUMN telah menerima usulan bangunan BUMN Tower dari tiga pihak, yakni Ciputra Group, Artha Graha Group, dan salah satu BUMN Karya bersama PT Taspen (Persero).

JAKARTA: Kementerian BUMN telah menerima usulan bangunan BUMN Tower dari tiga pihak, yakni Ciputra Group, Artha Graha Group, dan salah satu BUMN Karya bersama PT Taspen (Persero).

Menteri BUMN Mustafa Abubakar mengakui hari ini telah bertemu dengan pengusaha nasional Ciputra untuk membahas masalah BUMN Tower. Sebelumnya, dia juga telah membahas dengan pemilik Artha Graha Group Tomy Winata dan salah satu BUMN Karya serta PT Taspen. Namun dia mengatakan hal ini masih saja dalam tahap ide dan masih menunggu tanggapan berbagai pihak termasuk masyarakat untuk merealisasikan rencana tersebut.

Memang ada pertemuan dengan Tim Ciputra. Sebelumnya juga ada dengan pihak lainnya. Kami tidak ada target kapan akan dibentuknya, masih menunggu tanggapan semua pihak dulu, apakah kita go or not go. Nanti kami pelajari dulu. Ini baru tahapan ide, dan ternyata ada yang menanggapi, ujarnya hari ini.

Mustafa mengatakan Ciputra menyediakan 4 alternatif untuk BUMN Tower. Dan BUMN Tower itu akan terdiri dari lima bangunan (tower) sesuai dengan dasar negara kita, Pancasila. Untuk membangun 1 tower itu membutuhkan dana investasi sekitar Rp1 triliun.

Ada beberapa alternatif sistem pendanaan yang akan dilakukan dalam BUMN Tower, misalnya yang memiliki tanah berinvestasi menjadi pemegang saham baik seluruh tanah dikonversikan menjadi saham ataupun hanya sebagian tanah. Atau pengembanglah yang menjadi investor dalam pembangunan itu.

Pendanaan yang jelas tidak dari APBN. Bisa dari BUMN, atau yang memiliki tanah bisa menjadi pemegang saham. atau developer menjadi investornya, nanti dia bisa ikut menjadi pemegang saham. Dan tadi Ciputra sudah menyatakan minatnya, jelasnya.

Dia juga mengatakan rencana awalnya BUMN Tower itu akan dijadikan satu kawasan tempat berkumpulnya seluruh perusahaan BUMN, tetapi Kementerian BUMN tidak akan memaksakan hal tersebut.

Itu inginnya dijadikan kantor bersama. Tapi, sekarang sifatnya sukarela saja dulu. Kelihatannya sih perusahaan-perusahaan BUMN ituresponnya positif. Tapi kembali lagi, kami masih tunggu respon dari yang lainnya. Kalau memang banyak yang positif kami jadikan tahun ini sebagai tahun perencanaan, tutupnya. (api)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : News Editor

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper