Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Survei Indikator Politik: Prabowo-Sandi Pangkas Selisih Elektabilitas dari Jokowi-Ma'ruf

Pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno terus memangkas selisih elektabilitas dari pasangan Joko Widodo-Ma’ruf Amin, tetapi belum terlalu signifikan untuk menggoyahkan petahana.
Pasangan calon Presiden Joko Widodo-Maruf Amin (kanan) dan pasangan capres Prabowo Subianto-Sandiaga Uno memperlihatkan hasil pengambilan undian nomor urut untuk Pilpres 2019, di kantor Komisi Pemilihan Umum, Jakarta, Jumat (21/9/2018)./JIBI-Dwi Prasetya
Pasangan calon Presiden Joko Widodo-Maruf Amin (kanan) dan pasangan capres Prabowo Subianto-Sandiaga Uno memperlihatkan hasil pengambilan undian nomor urut untuk Pilpres 2019, di kantor Komisi Pemilihan Umum, Jakarta, Jumat (21/9/2018)./JIBI-Dwi Prasetya

Kabar24.com, JAKARTA — Pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno terus memangkas selisih elektabilitas dari pasangan Joko Widodo-Ma’ruf Amin, tetapi belum terlalu signifikan untuk menggoyahkan petahana.

Survei Indikator Politik Indonesia (IPI) pada 16—26 Desember 2018 menemukan elektabilitas Jokowi-Ma’ruf sebesar 54,9%, sedangkan lawannya 34,8%. Selisih sebesar 20,1% tersebut terpangkas sekitar 2% dari survei Oktober 2018 sebesar 23% dan survei September 2018 sebesar 25,4%.

Peningkatan elektabilitas Prabowo-Sandi pada Desember bersumber dari para pemilih yang sebelumnya tidak menjawab atau tidak tahu. Jumlah pemilih yang belum menentukan pilihan turun dari 17% pada Oktober menjadi 9,2% pada Desember.

“Bagi Jokowi, pertarungan dengan selisih 20% itu dikatakan aman tidak, dikatakan tidak aman juga tidak,” kata Direktur Eksekutif IPI Burhanuddin Muhtadi dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (8/1/2019).

Ke depan, Burhanuddin memperkirakan penaikan atau penurunan elektabilitas lebih dikontribusi oleh para pemilih mengambang yang dalam survei masih memilih salah satu pasangan calon presiden dan wakil presiden. Pasalnya, kata dia, pemilih yang belum menentukan pilihan lebih condong untuk tidak ikut mencoblos pada 17 April mendatang.

Dalam survei IPI, baru 1,1% responden yang memutuskan tidak akan menggunakan hak pilih dalam Pilpres 2019. Dengan jumlah pemilih yang belum menentukan pilihan sebanyak 9,2% maka angka golongan putih kemungkinan bisa bertambah dari segmen tersebut.

Menanggapi hasil survei, Wakil Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Mardani Ali Sera, mengakui bahwa selisih suara jagoannya dengan Jokowi-Ma’ruf terus terpangkas. Namun, dia mengklaim gap kedua kontestan tidak sebesar hasil survei IPI.

“Dari internal BPN, sekarang selisih tinggal 11%. Sebelumnya 14% turun jadi 11% dan terbaru harapan kami bisa lebih kecil,” katanya usai konferensi pers.

Sementara itu, Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf, Hasto Kristiyanto, mengatakan hasil survei IPI menandakan apresiasi publik atas kinerja Jokowi sebagai petahana. Menurutnya, TKN Jokowi-Ma’ruf akan berupaya meningkatkan suara dengan strategi kampanye positif.

“Kami akan bicara gagasan untuk membangun Indonesia Raya,” ujarnya.

Survei IPI dilakukan melalui wawancara tatap muka dengan 1.220 responden yang memiliki hak pilih dalam pemilihan umum dan dipilih secara acak. Marjin kesalahan rata-rata dari survei sebesar +/- 2,9% pada tingkat kepercayaan 95%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper