Bisnis.com, JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat masih ada aktivitas gempa bumi susulan di Sulawesi Tengah setelah gempa bumi 7,4 Skala Richter 28 September lalu.
Menurut catatan BNPB, gempa susulan hingga hari ini pukul 06.00 WIB, tercatat 437 gempa susulan yang terjadi di Sulawesi Tengah (Sulteng).
Dijelaskan oleh Kepala Pusat Data Informasi dan Hubungan Masyarakat BNPB Sutopo Purwo Nugroho, gempa susulan setelah gempa besar adalah hal yang normal, gempa susulan masih akan terus terjadi dengan kekuatan yang lebih kecil.
“Itu terjadi karena sedang mencari keseimbangan sistem lempeng sesar yang ada. Sifatnya normal. Jadi masyarakat tidak perlu khawatir, meskipun ada goncangan,” ujarnya di Graha BNPB, Jakarta, Jumat (5/10/2018).
Meski terjadi ratusan gempa susulan, hanya belasan gempa saja yang dapat dirasakan, karena melihat catatan yang ada, intensitas gempa susulan cenderung menurun.
Setelah Gempa 7,4 SR pada 28 September, pada hari yang sama tercatat 62 gempa susulan, 29 September tercatat 108 gempa susulan, 30 September 58 gempa susulan dan tren nya terus menurun hingga tanggal 5 Oktober, dengan urutan 66, 60, 46, 25, 12 gempa susulan.
Dilihat dari catatan tersebut, gempa 7,4 SR adalah gempa utama atau main shock yang terjadi dengan kekuatan yang paling besar.