Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Polda Sumut Diminta Berangus Peredaran "Pil Setan" dari Thailand

Pil yang sangat berbahaya bagi kesehatan manusia itu, disinyalir berasal dari Thailand dan harus segera dihentikan
Ilustrasi/Istimewa
Ilustrasi/Istimewa

Bisnis.com, MEDAN - Peredaran obat berbahaya di wilayah Polda Sumatra Utara dinilai semakin membahayakan kesehatan warga.

Gerakan Nasional Anti Narkotika (Granat) Sumatra Utara meminta Polda Sumatra Utara dan institusi terkait lainnya agar menertibkan pil "happy five" yang diduga banyak beredar di Kota Medan.

"Pil yang sangat berbahaya bagi kesehatan manusia itu, disinyalir berasal dari Thailand dan harus segera dihentikan," kata Ketua DPD Gerakan Nasional Anti Narkotika (Granat) Sumut Hamdani Harahap, di Medan, Selasa (11/9/2018). 

Aparat keamanan, menurut dia, harus dapat mengantisipasi masuknya pil happy five ke Indonesia umumnya dan Sumatra Utara (Sumut) khususnya.

"Polda Sumut dan Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi dapat membersihkan peredaran narkotika tersebut, untuk menyelamatkan generasi muda harapan bangsa," ujar Hamdani.

Ia mengatakan, peredaran barang ilegal yang dilarang pemerintah itu, sangat membahayakan dan harus secepatnya dilakukan razia oleh penegak hukum.

Polda Sumut, BNN, Bea dan Cukai diharapkan dapat bekerja sama, dalam mengantisipasi masuknya barang "haram" itu.

"Pil happy five itu, juga dikendalikan oleh jaringan internasional dari Malaysia Aceh - Medan dengan cukup rapi, dan sulit dipantau petugas Kepolisian," ucap Pengacara/Advokat di Sumut itu.

Hamdani mengatakan, kegiatan bisnis terlarang "pil setan" itu, dilakukan di tempat-tempat tertentu, yakni diskotik, cafe, dan lainnya.

Polda Sumut dan Polrestabes Medan diminta aktif melakukan razia, untuk mencegah agar tidak peredaran pi tersebut tidak semakin meluas.

Barang haram itu dikabarkan dibawa melalui jalur laut Thailand lantas melalui jalur tikus disimpan di pulau terpencil yang sulit diawasi aparat keamanan.

"Pil happy five itu, sangat mudah diperoleh masyarakat maupun konsumen, karena harganya relatif murah dan terjangkau. Tidak seperti sabu-sabu, yang harganya mahal," kata Ketua Granat Sumut itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Saeno
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper