Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Trump Batalkan Rencana pada Hari Buruh

Presiden Amerika Serikat Donald Trump tiba-tiba membatalkan kunjungan pada hari Senin untuk bersiap untuk menghadapi China dan Kanada dalam ketegangan perdagangan pekan ini, ungkap juru bicara kepresidenan.
Presiden AS Donald Trump saat pertemuan di Istana, Singapura, 11 Juni 2018./Reuters
Presiden AS Donald Trump saat pertemuan di Istana, Singapura, 11 Juni 2018./Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Amerika Serikat Donald Trump tiba-tiba membatalkan kunjungan pada hari Senin  (3/9/2018) untuk bersiap menghadapi China dan Kanada dalam ketegangan perdagangan pekan ini, ungkap juru bicara kepresidenan.

Sebelumnya, pada wartawan dipanggil untuk iring-iringan mobil kepresidenan Senin (3/9/2018) pagi, tetapi tak lama setelah Trump muncul dari Gedung Putih mengenakan pakaian golf, perjalanan tersebut dibatalkan.

Gedung Putih tidak mengatakan ke mana dia akan pergi. Trump menghabiskan sebagian besar akhir pekan di klub golf Virginia Utara.

"Presiden tinggal di Gedung Putih untuk melakukan panggilan khusus mengenai masalah perdagangan dan masalah internasional lainnya," kata Sekretaris Gedung Putih, Sarah Huckabee Sanders dalam email, seperti dikutip Bloomberg.

Negosiator perdagangan Trump sedang dalam pembicaraan yang sulit dengan Kanada mengenai revisi Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Utara (NAFTA) yang telah disetujui oleh AS dan Meksiko. Selama akhir pekan, Trump memperingatkan Kongres bahwa mereka mungkin harus menerima versi baru dari perjanjian perdagangan yang mengecualikan Kanada.

Kamis (6/9/2018) pekan ini, Trump juga diperkirakan akan menerapkan tarif tambahan atas impor produk China yang jumlahnya mencapai US$ 200 miliar, sebuah langkah yang meningkatkan perang dagangnya dengan negara Asia tersebut.

Presiden memulai liburan Hari Buruhnya dengan menyerang Richard Trumka, presiden AFL-CIO, kelompok payung serikat pekerja terbesar AS. Trumka memberikan kritik yang relatif rendah terhadap pendekatan perjanjian NAFTA dalam sebuah wawancara pada "Fox News Sunday.” Trumpka menyebut perjanjian NAFTA saat ini berbahaya bagi para pekerja AS tetapi mempertanyakan bagaimana hal itu dapat dinegosiasikan kembali tanpa Kanada.

"Perekonomian kami terintegrasi," kata Trumka pada "Fox News Sunday” yang dilansir Bloomberg.

"Sulit untuk melihat bagaimana kesepakatan tersebut akan berjalan tanpa Kanada."

Trump,  mengatakan pada akun Twitternya di akhir pekan bahwa mempertahankan Kanada dalam perjanjian itu bukan "keharusan politik", meremehkan Trumka dan gerakan buruh dalam sebuah tweet.

Richard Trumka, the head of the AFL-CIO, represented his union poorly on television this weekend. Some of the things he said were so against the working men and women of our country, and the success of the U.S. itself, that it is easy to see why unions are doing so poorly. A Dem!

“Richard Trumka, kepala AFL-CIO, mewakili serikatnya dengan buruk di televisi akhir pekan ini. Beberapa hal yang dia katakan sangat bertentangan dengan pekerja pekerja di negara kita, dan keberhasilan AS itu sendiri. Ini menjadi alasan mengapa mengapa serikat pekerja bekerja dengan sangat buruk!” ungkap Trump di akun Twitter-nya.

Pemerintahan Trump mengatakan pada Kongres pada Jumat bahwa ia berencana untuk menandatangani kesepakatan perdagangan dengan Meksiko dalam 90 hari ke depan, dan bahwa Kanada akan masuk dalam perjanjian "jika bersedia."

Pembicaraan akan dilanjutkan antara negosiator AS dan Kanada pada hari Rabu, meskipun Trump telah menunjukkan bahwa dia tidak mau berkompromi dengan tuntutan AS yang termasuk penurunan menurunkan tarif impor produk susu AS di Kanada dan menghilangkan mekanisme penyelesaian perselisihan di NAFTA.

"Jika kami tidak membuat kesepakatan yang adil untuk AS setelah beberapa dekade pelecehan, Kanada akan keluar," kata Trump dalam tweet pada hari Sabtu (1/9/2018).

"Kongres tidak boleh ikut campur dalam negosiasi ini atau saya hanya akan mengakhiri NAFTA sepenuhnya dan kita akan jauh lebih baik."

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper