Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Laporkan Kekayaan, Sandiaga Uno Bantah Tudingan Mahar Rp500 Miliar

Bakal calon Wakil Presiden Sandiaga Uno membantah tudingan mengenai mahar politik Rp500 miliar untuk partai politik pengusungnya pada saat mengunjungi KPK untuk melaporkan data harta kekayaan.
Calon Wakil Presiden Sandiaga Uno hari ini, Selasa (14/8/2018) mendatangi KPK dalam rangka melaporkan Harta kekayaan.(Muhammad Ridwan/Bisnis)..
Calon Wakil Presiden Sandiaga Uno hari ini, Selasa (14/8/2018) mendatangi KPK dalam rangka melaporkan Harta kekayaan.(Muhammad Ridwan/Bisnis)..

Bisnis.com, JAKARTA - Bakal calon Wakil Presiden Sandiaga Uno membantah tudingan mengenai mahar politik Rp500 miliar untuk partai politik pengusungnya pada saat mengunjungi KPK untuk melaporkan data harta kekayaan.

"Tadi saya sampaikan kepada Pak Cahya Harefa [Ketua LHKPN KPK], saya membantah dan menggarisbawahi bahwa tidak benar apa yang selama ini yang berkembang di masyarakat," tegas Sandiaga Uno di kantor KPK di Jakarta, Selasa (14/8/2018).

Datang sebagai pendamping, Mantan Menteri ESDM Sudirman Said turut membantah kabar tersebut.

Dia menjelaskan belum ada kebutuhan untuk menyumbangkan dana kampanye, karena status Sandiaga Uno masih bakal calon Wakil Presiden.

"Belum ada uang keluar sedikit pun," tegas Sudirman Said terkait dengan kabar mahar politik.

Dana kampanye, lanjutnya, merupakan hal yang masih didiskusikan oleh tim pemenangan beserta kandidat.

Sudirman Said juga menambahkan tidak ada batasan terkait dengan sumbangan dana kampanye.

"Begitu pun (dengan) Pak Sandi sebagai kader Gerindra. Dia tidak punya batasan apapun," ujarnya.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Sandiaga hari ini, Selasa (14/8/2018) mendatangi KPK dalam rangka melaporkan LHKPN. Menurutnya, kondisi kurs dan pasar modal dapat mengubah nilai harta kekayaannya.

"Selalu ada perubahan karena jumlah yang dilaporkan sesuai dengan kurs, dan sesuai harga-harga di pasar modal," ujar Sandiaga di kantor KPK di Jakarta.

Sandi menjelaskan perubahan nilai harta kekayaan tersebut terjadi karena 90% harya yang dilaporkan tercatat di bursa.

"Ini menjadi perhatian kami, maka tiap tiga bulan selalu melakukan pelaporan,"

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Rahmad Fauzan
Editor : Fajar Sidik

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper