Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

#Jenderalkardus vs #JenderalBaper: Kita Dipaksa Saksikan Dua Mantan Jenderal Jadi Sasaran Hujatan

Pada tanggal canti 08-08-2018 itu politisi Demokrat menyindir Prabowo sebagai Jenderal Kardus, yang langsung dibalas politisi Gerindra dengan menyebut SBY sebagai Jenderal Baper.
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kiri) dan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (kanan) menyampaikan keterangan pers bersama kepada wartawan usai pertemuan tertutup di kediaman Prabowo, Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Senin (30/7/2018). Partai Demokrat resmi berkoalisi dengan Partai Gerindra dalam Pilpres 2019. Antara-Sigid Kurniawan
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kiri) dan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (kanan) menyampaikan keterangan pers bersama kepada wartawan usai pertemuan tertutup di kediaman Prabowo, Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Senin (30/7/2018). Partai Demokrat resmi berkoalisi dengan Partai Gerindra dalam Pilpres 2019. Antara-Sigid Kurniawan

Bisnis.com, JAKARTA - Kemesraan antara Partai Gerindra dan Partai Demokrat, yang baru terbangun beberapa hari, Rabu (8/8/2018) tercemar kemarahan dan tindakan saling hujat.

Pada tanggal canti 08-08-2018 itu politisi Demokrat menyindir Prabowo sebagai Jenderal Kardus, yang langsung dibalas politisi Gerindra dengan menyebut SBY sebagai Jenderal Baper.

Sekretaris Jenderal Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia Verry Surya Hendrawan menyatakan keprihatinannya atas sikap saling sindir dan cerca yang dilakukan Partai Gerindra dan Demokrat.

"Saya prihatin. Kita dipaksa menyaksikan sikap saling sindir dan cerca. Ini bukan sifat luhur bangsa Indonesia," kata Verry dalam siaran tertulisnya, Kamis, 9 Agustus 2018, seperti diberitakan Tempo.co.

#Jenderalkardus vs #JenderalBaper: Kita Dipaksa Saksikan Dua Mantan Jenderal Jadi Sasaran Hujatan

Verry mengatakan bahwa perjuangan dalam demokrasi seharusnya tidak berproses demikian. Para elite, kata dia, semestinya dapat memberikan contoh bahwa demokrasi itu menggembirakan dan justru memperkuat persaudaraan.

Menurut dia, hal itu juga sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo atau Jokowi untuk merangkul semua kalangan. "Terbuka dengan semua pihak dan mengedepankan kepentingan nasional," katanya.

Sikap saling sindir dan cerca berawal dari berangnya elite Partai Demokrat terhadap Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. Wakil Sekretaris Jenderal Demokrat Andi Arief menyebut Prabowo sebagai jenderal kardus. 

Sebutan Jenderal Kardus itu disampaikan Andi Arief melalui akun twitternya, Rabu malam, 8 Agustus 2018.

Andi Arief menjelaskan, sebutan itu muncul karena adanya politik transaksional yang diduga dilakukan Prabowo dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno tanpa sepengetahuan Demokrat. Ia menilai Prabowo telah melakukan sesuatu di luar pengetahuan Demokrat sebagai rekan koalisi.

Andi Arief menuliskan Prabowo ditubruk uang Sandiaga, untuk meng-entertain Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Diduga, Sandiaga sanggup memberi masing-masing partai itu Rp 500 miliar untuk maju sebagai wakil presiden Prabowo.

Andi menegaskan, dalam koalisi bersama Gerindra, partainya tidak pernah berkhianat. Demokrat, lanjut Andi, juga tidak pernah menawarkan calon wakil presiden kepada Prabowo. Untuk itu, Andi mengaku kecewa dengan adanya politik transaksional itu.

Sementara itu istilah Jenderal Baper dilontarkan  Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Poyuono.

Akibatnya, Prabowo dan SBY pun menjadi sasaran candaan secara tidak langsung  di media sosial.  Bahkan, sejak kemarin hingga hari ini, Kamis (9/8/2018) pukul 10.15 WIB tagar #Jenderalkardus dan #JenderalBaper masih menempati 10 besar trending topik di jagat Twitter.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : JIBI
Editor : Saeno
Sumber : TEMPO.CO
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper