Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penyerangan Novel Baswedan, KPK Tanya Presiden bila Polisi Menyerah

 Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK menyatakan akan segera bertanya pada kepolisian mengenai perkembangan pengusutan kasus penyerangan terhadap Novel Baswedan.
Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Agus Rahardjo./Antara-Wahyu Putro
Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Agus Rahardjo./Antara-Wahyu Putro

Bisnis.com, JAKARTA -  Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK menyatakan akan segera bertanya pada kepolisian mengenai perkembangan pengusutan kasus penyerangan terhadap Novel Baswedan.

Dia mengatakan, bila polisi sudah menyerah menangani kasus ini, pihaknya akan menyerahkan kebijakan selanjutnya ke Presiden.

"Dalam waktu dekat, kami akan menanyakan ke teman-teman Polri (Kepolisian RI) lagi, dan mungkin kalau teman-teman Polri sudah menyerah, kami akan menanyakan ke Presiden soal langkah selanjutnya," kata Ketua KPK Agus Rahardjo di kantornya, Jakarta, Rabu (1/8/2018.

Tanggal 1 Agustus hari ini bertepatan dengan setahun Presiden Joko Widodo mencuit soal penyerangan terhadap Novel lewat akun Twitter-nya. Jokowi mencuit itu setelah bertemu dengan Kepala Polri Jenderal Tito Karnavian, yang dia panggil untuk menjelaskan perkembangan pengusutan kasus tersebut.

"Kasus yang menimpa Pak Novel Baswedan harus segera dituntaskan. Pengusutannya terus mengalami kemajuan -Jkw," demikian ditulis Jokowi lewat akun @Jokowi setahun lalu.

Memperingati setahun cuitan Jokowi, Agus berharap kasus penyerangan terhadap penyidik senior lembaganya itu dapat segera terungkap. "Harapan kami memang segera bisa terungkap," ujarnya.

Ketua Wadah Pegawai KPK Yudi Purnomo Harahap berharap Presiden mau membentuk tim gabungan pencari fakta untuk kasus ini. Dia mengatakan tim itu dapat diisi orang-orang independen agar dalang penyerangan kasus ini dapat dibongkar.

"Hal ini penting agar jangan sampai kasus Novel menjadi catatan kelam dalam sejarah," ucapnya.

Novel diserang dua orang tak dikenal dengan air keras di dekat kediamannya di Kelapa Gading, Jakarta Utara, pada 11 April 2017. Penyerangan itu terjadi seusai Novel melaksanakan salat subuh di Masjid Al-Ihsan, yang berlokasi tak jauh dari rumahnya.

Akibat siraman cairan korosif itu, mata kiri Novel Baswedan mengalami kerusakan sampai 95 persen. Dia harus menjalani sejumlah operasi di Singapura untuk memulihkan matanya.

Novel telah kembali bekerja di KPK pada Jumat (27/7/2018). Lebih dari setahun peristiwa itu berlalu, polisi belum mampu menangkap kedua pelaku.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : JIBI
Editor : Nancy Junita
Sumber : Tempo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper