Kabar24.com, JAKARTA – Softbank Group Corp., raksasa teknologi asal Jepang, akan menggunakan sahamnya di Alibaba Group Holding Ltd. sebagai agunan atas penerbitan utang sebesar US$8 miliar.
Menurut sumber Bloomberg, jumlah yang akan dimintakan kepada kelompok perbankan itu merupakan kesepakatan terbesar untuk jenis pinjaman margin (margin loan).
“Morgan Stanley, Citigroup Inc., Goldman Sachs Group Inc., Bank of America Corp., dan JPMorgan Chase&Co merupakan beberapa di antara 10 bank yang akan membantu aksi pinjaman margin yang akan dijamin oleh saham Softbank di Alibaba itu,” ujar sumber Bloomberg, seperti dikutip Minggu (8/4).
Adapun, sumber itu melanjutkan, kesepakatan ini tidak akan mempengaruhi utang perusahaan yang berbasis di Tokyo tersebut. Oleh karena itu, perusahaan milik Masayoshi Son itu akan aman dari penurunan peringkat dan dapat membantu penjualan saham anak usaha domestiknya.
Partisipasi dari perbankan terbesar di dunia mencerminkan mereka masih tertarik atas perdagangan bebasis saham kompleks seperti ini. Padahal sebelumnya, bank-bank itu telah rugi lebih dari US$1 miliar jika dikombinasikan dalam pinjaman margin untuk Steinhoff International Holdings NV. Peritel asal Afrika Selatan itu pun merugi lebih dari 90% dari nilai pasarnya karena kesalahan perhitungan akuntan.
“Berdasarkan pengetahuan saya, US$8 miliar itu merupakan jumlah besar dalam pinjaman margin,” kata Bethany Knight, mantan pejabat eksekutif Deutsche Bank yang kini merupakan penasihat derivatif di Riverside Risk Advisors LLC New York.
Dia menambahkan, hanya ada beberapa ukuran untuk pinjaman margin karena kepemilikan saham signifikan membutuhkan perusahaan publik yang besar dan likuid.
Adapun, suku bunga yang digunakan dalam pinjaman margin Softbank adalah London Interbank Offered Rate (Libor) ditambah 1,5%, kata dua orang sumber yang tidak ingin disebutkan identitasnya.
Sebelumnya, Softbank menerbitkan obligasi senilai US$2 miliar bertenor 10 tahun pada tahun lalu dengan imbal hasil 5,7% di London.
Selanjutnya, tambah sumber tersebut, pinjaman margin ini pun dapat menghapus kesulitan penawaran saham perdana [IPO] dari unit telekomunikasi domestik Softbank Corp, yang digunakan sebagai agunan utang sebelumnya.
Suksesnya IPO, setelah unit usaha itu terbebas dari agunan utang, dapat membantu induk usahanya menaikkan modal dan melepas beban utang, yang mencapai 15,8 triliun yen hingga akhir tahun ini.
“Pendaftaran di Tokyo mungkin akan menaikkan nilai perusahaan menjadi 2 triliun yen” ujar sumber tersebut.
Pendiri Softbank, Masayoshi Son, mengumumkan akan melakukan IPO unit usahanya sebagai tujuan untuk memisahkan aktivitas Softbank untuk investasi ke telekomunikasi karena meningkatnya bisnis transportasi daring hingga asuransi.
Adapun, utang Softbank Group telah meningkat ke level tertingginya dalam dua tahun. Hal itu terjadi seiring suksesnya pelepasan obligasi berdenominasi dolar AS dan Euro sehingga unit telepon selulernya dapat dijadikan agunan utang.
Langkah itu juga akan memudahkan jalan untuk IPO dan mengurangi kekhawatiran bahwa pendaftaran unitnya tersebut dapat mengurangi aliran dana di perusahaan induk.
Dalam pinjaman margin, peminjam harus mengamankan utangnya dengan menjanjikan aset yang harus mereka tebus jika nilai jaminannya ditolak. Adapun, pemberi pinjaman dapat menjual sebagian agunan jika peminjam tidak bisa menebus utangnya. (Bloomberg/Dwi Nicken)