Kabar24.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menekankan pentingnya deregulasi dan debirokratisasi dalam manajemen perguruan tinggi (PT).
“Bertahun-tahun dilakukan, hasilnya tiap tahun enggak berasa. Kontrolnya secara manajemen juga sulit. Kadang ‘baunya’ saja tidak terasa, duitnya hilang, hasilnya juga tidak terlihat sama sekali. ‘Baunya’ kadang-kadang tidak kelihatan, apalagi fisiknya,” ujar Jokowi mengutip keterangan resminya, Jumat (16/2/2018).
Untuk itu, Jokowi selalu mengingatkan agar tidak terjebak pada rutinitas yang monoton misalkan dengan melakukan perubahan dan inovasi.
"Saya tegur pada Menristekdikti agar fakultas yang sudah berpuluh tahun tidak mengubah diri segera kita ubah karena dunia sudah berubah sangat cepatnya," kata Presiden.
Oleh karena itu, Jokowi meminta dilakukan deregulasi untuk memangkas aturan yang menjebak dan menjerat sistem pendidikan tinggi di Indonesia. Selama tiga tahun ini, dia mencatat terus berusaha memangkas regulasi dan memangkas prosedur yang berbelit-belit.
"Saya masih mendengar guru, kepala sekolah tak sempat mendampingi murid belajar karena mengurus SPJ (surat pertanggungjawaban). Saya tidak tahu di perguruan tinggi sama atau tidak, sama saya kira. Negara ini habis energinya hanya karena urusan SPJ," ucapnya.
Baca Juga
Untuk masalah SPJ ini, Presiden pernah menanyakan kepada menteri keuangan dimana terdapat 43 laporan yang harus disampaikan. Selain 43 laporan, terdapat 119 laporan turunannya.