Bisnis.com, JAKARTA -- Kuasa Usaha Australia untuk Indonesia Allaster Cox mengatakan peningkatkan kinerja kedua negara antara Australia dan Indonesia sangat penting terutama dalam mengatasi bahaya terorisme dan penanganan bencana alam.
Allaster juga menyampaikan undangan pemerintah Australia kepada Presiden Joko Widodo untuk menghadiri ASEAN - Australia Summit pada 17-18 Maret mendatang di Sydney.
Konferensi ini merupakan pertemuan pertama antara pemimpin negara-negara ASEAN dan Australia yang dihelat di Australia. “Acara ini sekaligus secara simbolis akan menunjukkan hubungan lebih kuat antara Australia dan negara-negara ASEAN, terutama dalam bidang ekonomi dan perdagangan,” katanya, Kamis (15/2/2018).
Allaster menambahkan hubungan antara Indonesia dan Australia sangat dekat, termasuk dalam kerja sama antarkementerian dan lembaga kedua negara.
Lebih dari 20.000 pelajar Indonesia yang menempuh studi di Australia di bawah program New Colombo Plan diyakini jumlah tersebut masih bisa ditingkatkan lebih banyak lagi.
Terkait perbatasan kedua negara, Allaster menegaskan kedua negara telah memiliki kesepakatan batas yang stabil mengacu pada Lombok Treaty yang ditandatangani pada 13 November 2006.
Pemerintah Australia juga mengapresiasi kunjungan Presiden Jokowi ke Afghanistan dan Bangladesh baru-baru ini. Terutama tindakan Presiden Jokowi mengunjungi Cox Bazar dan tercatat sebagai kepala negara pertama yang datang ke pusat pengungsian warga Rakhine State itu.
Di akhir pertemuan, Kepala Staf Kepresidenan dan Kuasa Usaha Australia untuk Indonesia sepakat bahwa kedua lembaga ini harus menjadi jembatan untuk mengatasi masalah-masalah krusial di antara kedua negara.