Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemimpin Bank Dunia Nilai Uang Virtual Sama Dengan Skema Ponzi

Presiden Bank Dunia Jim Yong Kim menilai uang virtual sama dengan skema Ponzi karena belum jelas bagaimana cryptocurrency akan bekerja.
Ilustrasi bitcoin./Reuters-Dado Ruvic
Ilustrasi bitcoin./Reuters-Dado Ruvic

Bisnis.com, JAKARTA - Pemimpin Bank Dunia menilai cryptocurrency memiliki kesamaan dengan skema Ponzi.

"Kami melihat penggunaan bitcoin dan uang virtual lainnya saat ini, tapi saya diberitahu kalau sebagian besar uang virtual pada dasarnya adalah suatu skema Ponzi. Masih belum jelas bagaimana uang virtual akan bekerja," ujar Presiden Bank Dunia Jim Yong Kim dalam sebuah acara di Washington, AS, Rabu (7/2/2018) waktu setempat.

Namun, seperti dilansir Bloomberg, Kamis (8/2/2018), Bank Dunia tengah melakukan kajian mendalam mengenai penggunaan teknologi blockchain, sebuah platform yang menggunakan teknologi pencatatan transaksi terintegrasi dengan teknologi modern yang memungkinkan aset digital ditransaksikan secara rahasia.

Kim menuturkan ada harapan kalau teknologi ini bisa digunakan di negara-negara berkembang untuk melihat transaksi keuangan secara lebih efektif serta menekan korupsi. Teknologi ini menjadi dasar beroperasinya uang virtual, termasuk bitcoin.

Pendapat Kim menjadi suara teranyar yang meragukan kehadiran uang virtual. Nilai cryptocurrency sempat melambung pada tahun lalu, sebelum jatuh pada awal 2018.

Walaupun teknologi yang digunakan uang virtual berpotensi mengubah sistem finansial global, tapi cryptocurrency dipandang volatil dan rentan terkait aksi kejahatan seperti pencucian uang.

Sebelumnya, Kepala Bank of International Settlements Agustin Carstens mengatakan ada dasar yang kuat bagi otoritas terkait untuk mengambil alih kendali uang virtual karena berpotensi mendisrupsi sistem finansial eksisting.

Adapun Gubernur The Fed Jerome Powell menyatakan uang virtual memiliki kerentanan di sisi pengelolaan dan manajemen risiko.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Annisa Margrit
Editor : Annisa Margrit
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper