Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Banyak Peminat, Investasi Tol di Bali Terhambat Pembebasan Lahan

banyak investor asing tertarik menanamkan modalnya untuk pembangunan jalan tol Denpasar-Bali Utara, namun belum terealisasi lantaran terkendala pembebasan lahan.
Petugas keamanan adat Bali atau Pecalang berpatroli di jalan tol Bali Mandara saat Hari Raya Nyepi Tahun Saka 1939 di Desa Adat Tuban, Badung, Bali, tahun lalu./Antara-Panji Anggoro
Petugas keamanan adat Bali atau Pecalang berpatroli di jalan tol Bali Mandara saat Hari Raya Nyepi Tahun Saka 1939 di Desa Adat Tuban, Badung, Bali, tahun lalu./Antara-Panji Anggoro

Kabar24.com, DENPASAR - Kepala Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu Pemerintah Provinsi Bali Ida Bagus Made Parwata mengatakan banyak investor asing tertarik menanamkan modalnya untuk pembangunan jalan tol Denpasar-Bali Utara, namun belum terealisasi lantaran terkendala pembebasan lahan.

Ada tujuh investor dari China dan Eropa yang menyatakan ketertarikannya. Menurutnya, mereka tertarik menanamkan modal pada pembangunan jalan tol lantaran pendapatan yang dipastikan sangat tinggi.

Namun, pemerintah daerah belum mampu melakukan pembebasan lahan pada lokasi-lokasi yang akan dilewati jalan tol tersebut. Desain jalan tol tersebut sudah ada, namun pemerintah belum bisa memastikan apakah lokasi tersebut bisa dibangun atau tidak.

"Kita pemerintah belum punya uang untuk membebaskan lahan," ungkapnya pada Kamis (11/1/2018).

Menurut dia, pemerintah provinsi maupun kabupaten seharusnya mulai bekerja sama untuk membebaskan lahan tersebut sebab jalan yang dilalui juga merupakan wilayah kabupaten.

Apalagi jika jalan tol ini terealisasi, yang pariwisata Bali akan sangat diuntungkan. Seperti halnya potensi pariwisata di Bali utara sangat tinggi, hanya saja ketiadaan infrastruktur menyulitkan wisatawan untuk datang ke sana.

Apabila ada infrastruktur berupa jalan tol yang memudahkan perjalanan ke Bali utara, wisatawan dapat dengan mudah menikmati objek wisata di wilayah itu.

"Bali kan mengedepankan pariwisata maka objek wisata perlu dikoneksi dengan mudah karena mereka ingin sebanyak-banyaknya dapat lihat objek wisata jadi kalau jalannya lancar gak ada hambatan," ujarnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper