Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Iran Turunkan Garda Revolusi Untuk Bubarkan Protes

Garda Revolusi, tentara elit Iran, mengirimkan pasukan ke tiga provinsi untuk membubarkan protes anti pemerintah yang sudah berjalan selama 6 hari terakhir.
Demonstrasi Iran/Reuters
Demonstrasi Iran/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Garda Revolusi, tentara elit Iran, mengirimkan pasukan ke tiga provinsi untuk membubarkan protes anti pemerintah yang sudah berjalan selama 6 hari terakhir.

Selama hampir sepekan terakhir, korban jiwa dalam berbagai aksi unjuk rasa telah mencapai 21 orang.

Reuters melansir, Kamis (4/1/2018), Garda Revolusi Iran memiliki peran penting dalam meredam protes besar yang muncul setelah adanya dugaan penyimpangan dalam pemilu pada 2009. Ketika itu, lusinan pengunjuk rasa tewas dan Ayatollah Ali Khomeini mengklaim peristiwa itu sebagai upaya memisahkan diri dari Iran.

Komandan Garda Revolusi Mayor Jenderal Mohammad Ali Jafari mengatakan dia telah mengirim pasukan ke Hamadan, Isfahan, dan Lorestan untuk mengatasi upaya pemisahan diri dari Iran. Dia menyatakan reli yang dilakukan para pendukung pemerintah menandai berakhirnya serangkaian protes di seluruh negeri.

"Protes-protes itu dihadiri paling banyak 1.500 orang di tiap lokasi dan jumlah orang-orang pencari masalah tidak lebih dari 15.000 orang di seluruh negeri," sebut Jafari.

Pada Rabu (3/1), ada sejumlah protes tandingan yang dilakukan oleh kelompok pro pemerintah di berbagai kota. Unjuk rasa itu diikuti oleh ribuan warga Iran dan mereka menuding aksi yang berlangsung hampir sepekan itu didukung oleh AS, Israel, dan Inggris.

Adapun rangkaian unjuk rasa melawan kebijakan pemerintah dimulai pekan lalu, didorong oleh tekanan ekonomi yang dialami oleh para pekerja berusia muda. Namun, isu yang dibawa kemudian bergulir ke perlawanan terhadap kekuasaan dan hak-hak istimewa kalangan elit, terutama Khomeini.

Meskipun ada ancaman hukuman dari pemerintah jika terbukti membuat keributan, para pengunjuk rasa terus melakukan aksinya hingga tengah malam di kota Malayer, Provinsi Hamadan. Mereka meneriakkan yel-yel yang menyatakan pemimpin agung bertingkah seperti Tuhan.

Sementara itu, video yang disebarkan di media sosial menunjukkan para demonstran di Nowshahr, utara Iran, meneriakkan "kematian bagi para diktator".

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Annisa Margrit
Sumber : Reuters

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper