Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pebisnis Inggris Sebut Perundingan Brexit Sebagai Opera Sabun

Para pebisnis Inggris kembali memberikan ultimatum kepada Pemerintah Inggris untuk segera memberikan kepastian terkait nasib negara tersebut pascaBrexit.Presiden Confederation of British Industry Paul Dreschsler meminta kepada Pemerintah Negeri Ratu Elizabeth untuk tidak berlarut-larut dalam proses negosiasi Brexit dengan Uni Eropa. Dia bahkan menjuluki proses negosiasi antara London dan Brussels sebagai opera sabun.
Mural karya seniman jalanan Inggris, Bansky/Yahoo-News
Mural karya seniman jalanan Inggris, Bansky/Yahoo-News

Kabar24.com, JAKARTA — Para pebisnis Inggris kembali memberikan ultimatum kepada Pemerintah Inggris untuk segera memberikan kepastian terkait nasib negara tersebut pascaBrexit.

President Confederation of British Industry Paul Dreschsler meminta kepada Pemerintah Negeri Ratu Elizabeth untuk tidak berlarut-larut dalam proses negosiasi Brexit dengan Uni Eropa. Dia bahkan menjuluki proses negosiasi antara London dan Brussels sebagai opera sabun.

“Saya menjadi teringat dengan pertunjukan opera sabun dengan episode yang berubah setiap waktunya. Namun, kita tak mendapat apa-apa dari situ,” katanya, seperti dikutip dari Reuters, Senin (6/11).

Dreschsler mengakui bahwa perundingan Brexit memang telah membahas sejumlah topik besar. Akan tetapi, dia merasa perundingan tersebut dibiarkan tanpa mendapatkan hasil yang menciptakan kepastian bagi pebisnis, karena dibiarkan mengambang begitu saja.

Dia khawatir, kondisi ini akan bertahan hingga Maret 2019 atau batas akhir perundingan Brexit. Apabila hal terjadi, maka Inggris dan Uni Eropa tidak akan mendapatkan kepastian apapun atau dengan kata lain menimbulkan situasi yang disebut ‘hard Brexit’,

Sebelumnya, Gubernur Bank of England Mark Carney mengatakan bahwa Brexit adalah penentu terbesar prospek ekonomi Inggris. Menurutnya, perusahaan telah menahan keputusan investasi saat mereka menunggu untuk mengetahui bagaimana Brexit akan beralih.

Dia pun melihat bank-bank besar termasuk Goldman Sachs Group Inc. dan UBS AG telah bersiap untuk memindahkan pekerja ke daratan Eropa karena ketidakpastian yang berlarut-larut.

Adapun sebelumnya, Goldman Sachs Group Inc. dan JPMorgan Chase & Co mengaku bersiap untuk menghadapi ‘hard Brexit’. Mereka mengaku mengambil perkiraan terburuk dari proses perpisahan Inggris dan Uni Eropa, demi melindung pasar mereka di kawasan tersebut.

Keduanya mengaku akan terus menanti perkembangan terbaru sembari menyiapkan langkah-langkah strategis jelang perpisahan kedua kawasan pada 2019. Mereka puntak menampik peluang untuk memindahkan kantornya dari London.

"Kami sekarang memilih mengasumsikan ‘hard Brexit’ dalam proses perceraian Inggris dari Uni Eropa. Sampai kita mendapatkan informasi terbaru yang akurat dan pasti, kami akan tetap mengambil asumsi ‘hard Brexit’," kata Faryar Shirzad, Kepala Urusan Keuangan Goldman Sachs, Seperti dikutip dari Bloomberg, Senin (6/11)

Sementara itu, hal yang sama juga dikatakan oleh Kepala Bank Investasi JPMorgan Daniel Pinto,pada pertemuan tahunan IMF-World Bank di Washington bulan lalu. Dia mengatakan bahwa lembaganya siap untuk skenario tanpa kesepakatan yang strategis antara London dan Brussels.

“Kami menyiapkan strategi yang mengakomodasi situasi yang tidak memungkinkan bank untuk dengan mudah melakukan bisnis di seluruh Uni Eropa dari kantor kami di London. Dua tahun adalah waktu yang singkat, kami akan siapkan dengan baik," kata Pinto.

Seperti diketahui, isu Brexit masih terus menjadi topik pembicaraan utama di kalangan bankir yang beroperasi di Uni Eropa. Mereka khawatir, perundingan Inggris dan Uni Eropa tidak menghasilkan kesepakatan yang saling menguntungkan atau ‘soft Brexit’.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Fajar Sidik
Sumber : bloomberg, reuters

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper