Kabar24.com, JAKARTA - Presiden AS Donald Trump melontarkan serangkaian cuitan penuh kemarahan mengenai 'kesalahan' Hillary Clinton dan partai Demokrat, serta penyelidikan tentang dugaan campur tangan Rusia.
Kemarahan itu dilontarkannya di tengah-tengah laporan bahwa pihak berwenang kemungkinan akan melakukan penahanan pertama terkait kasus kolusi dengan Rusia.
Trump bersikeras bahwa tuduhan kolusi antara tim kampanyenya dan Rusia adalah 'palsu' dan tak ubahnya 'perburuan tukang sihir.'
Donald Trump mengatakan bahwa partai Republik bersatu mendukung di belakangnya. Dia juga menuntut agar mereka mengambil langkah pembelaan.
Media memberitakan bahwa dakwaan pertama telah dilaporkan dalam penyelidikan yang dipimpin oleh Robert Mueller. Mantan kepala badan intelijen itu mengusut dugaan intervensi Rusia dalam pemilihan 2016 untuk membantu kemenangan Trump.
Akan tetapi tidak ada rincian soal dakwaan tersebut karena sumbernya dikutip dari pohak yang tidak mau disebutkan namnya sebagimana dikutip Reuters, Senin (30/10/2017).
Baca Juga
Sekitar satu jam setelah mengeluarkan cuitannya yang pertama, Trump kemudian mencuit lagi: "Semua perbincangan soal 'Rusia' ini terjadi saat (politisi partai) Republik mendorong (UU) Reformasi dan Pemangkasan Pajak. Apakah ini kebetulan? TIDAK!"
Warganet kemudian segera bereaksi dan menuduh Trump berusaha mengalihkan perhatian dari penyelidikan Rusia dengan berbicara mengenai kurangnya sorotan pada Hillary Clinton. Wanita itu merupakan lawan politik yang dikalahkannya di pemilihan presiden hampir setahun yang lalu.