Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

NASA Tolak Gagasan Trump dan Tunda Peluncuran Roket

NASA memilih bersikap tegas dengan menolak gagasan Gedung Putih soal pengiriman manusia untuk mengelililngi Bulan.
Ilustrasi: Roket Atlas V yang membawa pesawat Origins, Spectral Interpretation, Resource Identification, Security-Regolith Explorer (OSIRIS-REx) milik NASA meluncur dari Space Launch Complex 41 pada Kamis, 8 September 2016, dari Cape Canaveral Air Force Station di Florida, Amerika Serikat. OSIRIS-REx merupakan misi Amerika Serikat pertama untuk mengumpulkan sampel dari asteroid Bennu dan membawanya kembali ke Bumi./Antara
Ilustrasi: Roket Atlas V yang membawa pesawat Origins, Spectral Interpretation, Resource Identification, Security-Regolith Explorer (OSIRIS-REx) milik NASA meluncur dari Space Launch Complex 41 pada Kamis, 8 September 2016, dari Cape Canaveral Air Force Station di Florida, Amerika Serikat. OSIRIS-REx merupakan misi Amerika Serikat pertama untuk mengumpulkan sampel dari asteroid Bennu dan membawanya kembali ke Bumi./Antara

Kabar24.comAMERIKA SERIKAT -- NASA memilih bersikap tegas dengan menolak gagasan Gedung Putih soal pengiriman manusia untuk mengelililngi Bulan.

NASA memilih menunda peluncuran pertama roket bermuatan berat sampai tahun 2019 dan memutuskan menolak gagasan Gedung Putih untuk menempatkan astronot dalam kapsul dan terbang mengelilingi bulan.

Badan Antariksa Amerika Serikat, NASA, Jumat (12/5), seperti dikutip dari Reuters, Minggu (14/5/2017), berharap dapat mengoperasikan sistem peluncuran ruang angkasa (Space Launch System/SLS) pada bulan November 2018. Roket tersebut akan mengirimkan kapsul Orion ke dalam orbit bulan yang paling tinggi.

Peluncuran ini adalah bagian dari program jangka panjang NASA untuk menggunakan roket demi menempatkan astronot dan peralatannya ke Mars.

Pada Februari, atas perintah Presiden Donald Trump, NASA mulai mempertimbangkan penambahan dua awak untuk penerbangan percobaan.

Kesimpulan dari penelitian ini adalah menunggu sampai penerbangan kedua, sebelum menambahkan awak kapal, kata pejabat pelaksana NASA, Robert Lightfoot.

"Penelitian benar-benar akan menegaskan kembali bahwa rencana dasar yang kami miliki di tempat ini adalah cara terbaik untuk kami jalani," katanya kepada wartawan pada sebuah konferensi pers.

Menambahkan awak baru kepada sistem sebelumnya akan menghabiskan biaya NASA senilai US$600-US$900 juta dan akan menunda penerbangan pada 2020, ujarnya.

Bahkan jika tanpa awak, roket ini belum siap untuk diluncurkan sampai 2019 di Kennedy Space Center di Florida. Menambahkan awak, NASA akan menghabiskan waktu secara spesifik sekitar sebulan, imbuhnya.

Keterlambatan akan mendorong ke belakang penerbangan kedua dari awalnya 2021, kata administrator asosiasi NASA William Gerstenmaier.

Penundaan ini sebagian besar disebabkan masalah teknis yang dihadapi selama pengembangan SLS dan Orion, serta kerusakan tornado pada pabrik manufaktur roket di New Orleans.

Pada akhir tahun fiskal berikutnya 30 September 2018, NASA akan menghabiskan US$23 miliar untuk membeli roket, kapsul, area peluncuran dan sistem pendukung, demikian hasil sebuah audit kantor inspektur jenderal NASA.

Itu tidak termasuk US$9 miliar yang dihabiskan untuk program eksplorasi bulan, yang mencakup pengembangan awal Orion dan roket angkat berat kedua.

Mulanya, roket menggunakan mesin yang tersisa dari program pesawat ulang-alik. Roket pendorong, akan memiliki kapasitas untuk mengangkut beban sekitar 77 ton (70 metrik ton) ke dalam orbit sekitar 100 mil (160 km) di atas Bumi.

Versi selanjutnya diperkirakan membawa beban hampir dua kali lipat.

"Kami benar-benar membangun sebuah sistem," kata Gerstenmaier. "Ini jauh lebih banyak dibanding satu penerbangan."

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Saeno
Sumber : Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper