Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dua Gereja Dibom, Mesir Berlakukan Keadaan Darurat

Presiden Mesir Abdul Fattah al-Sisi menyatakan keadaan darurat selama tiga bulan di seantero negara itu menyusul dua serangan bom di gereja Koptik kemarin, Minggu (9/4/2017).
Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi./REUTERS
Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi./REUTERS

Kabar24.com, JAKARTA - Presiden Mesir Abdul Fattah al-Sisi menyatakan keadaan darurat selama tiga bulan di seantero negara itu menyusul dua serangan bom di gereja Koptik kemarin, Minggu (9/4/2017).

Presiden Sisi menyampaikan hal itu dalam pidato di istana presiden setelah menghadiri pertemuan Dewan Pertahanan Nasional untuk membahas serangan yang terjadi bertepatan dengan perayaan Minggu Palma untuk menandai masuknya Yesus Kristus ke Jerusalem.

Dengan penerapan negara dalam keadaan darurat maka pihak berwenang dapat melakukan penangkapan tanpa surat perintah penangkapan.

Selain itu, aparat keamanan dapat melakukan penggeledahan di rumah-rumah penduduk tanpa surat perintah. Namun pemberlakuan negara dalam kondisi darurat harus mendapat persetujuan parlemen.

Sisi mengatakan bahwa keadaan darurat akan diterapkan setelah ditempuh semua "langkah legal dan konstitusional" sebagaimana dikutip BBC.com, Senin (10/4/2017). Mayoritas anggota parlemen mendukung Presiden Sisi.

Kementerian Kesehatan mengatakan 27 orang meninggal dunia dalam serangan di Gereja Mar Gigris (St. George) di kota Tanta, sekitar 94 km dari Kairo. Data sebelumnya menyebutkan yang meninggal dunia 29 orang.

Korban keseluruhan bertambah

Seluruh korban yang meninggal di sana dimakamkan di kuburan massal di Tanta. Seorang saksi mata, Emil Edward, menuturkan ledakan di gereja di Tanta terjadi ketika sedang digelar doa.

"Saya duduk di bangku depan dan tiba-tiba semuanya menjadi gelap. Saya pingsan dan seseorang mendorong saya dari bangku. Beberapa saat kemudian, saya terbangun dan melihat mayat-mayat di sekeliling saya," katanya.

Beberapa jam kemudian, polisi berhasil menghentikan terduga pengebom masuk ke dalam Gereja Koptik St. Markus di Iskandariyah. Terduga pelaku kemudian meledakkan bom di luar gereja yang menyebabkan 17 orang meninggal dunia, termasuk anggota kepolisian.

Dengan demikian sejauh ini serangan di dua gereja itu membuat 44 orang meninggal dunia dan banyak lainnya luka-luka. Kelompok yang menamakan diri Negara Islam (ISIS) mengaku bertanggung jawab atas dua serangan itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper